๐ด๐ด๐ด
Syaikh al-‘Utsaimin rohimahullah berkata,
“ูู ู ุฃุนุธู ุงููุฐุจ: ู ุง ููุนูู ุจุนุถ ุงููุงุณ ุงูููู ، ูุฃุชู ุจุงูู ََูุงูุฉ ูุฐุจุงً ูุนูู ุฃููุง ูุฐุจ، ููู ู ู ุฃุฌู ุฃู ูุถุญู ุงููุงุณ، ููุฏ ุฌุงุก ูู ุงูุญุฏูุซ ุงููุนูุฏ ุนูู ูุฐุง،
“Termasuk kedustaan terbesar adalah perbuatan sebagian orang di zaman ini yang membawakan kisah humor dusta dan dia tahu itu adalah dusta untuk membuat orang lain tertawa.“.
๐ด๐ด๐ด
Ada hadits yang mengancam perbuatan ini.
Dari Bahz bin Hakim, ia berkata bahwa ayahnya, Hakim telah menceritakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ٌَْููู َِّููุฐِู ُูุญَุฏِّุซُ ََْูููุฐِุจُ ُِููุถْุญَِู ุจِِู ุงَْْูููู َ ٌَْููู َُูู ٌَْููู َُูู
“Celakalah bagi yang berbicara lantas berdusta hanya karena ingin membuat suatu kaum tertawa. Celakalah dia, celakalah dia.” (HR. Abu Daud no. 4990 dan Tirmidzi no. 3315)
Ada juga yang menyebutkan,
ูุงَ ُูุคْู ُِู ุงْูุนَุจْุฏُ ุงูุฅِูู َุงَู َُُّููู ุญَุชَّู َูุชْุฑَُู ุงَْููุฐِุจَ ِูู ุงْูู ُุฒَุงุญَุฉِ ََููุชْุฑَُู ุงْูู ِุฑَุงุกَ َูุฅِْู َูุงَู ุตَุงุฏِูุงً
“Seseorang tidak dikatakan beriman seluruhnya sampai ia meninggalkan dusta saat bercanda dan ia meninggalkan debat walau itu benar.” (HR. Ahmad 2: 352)
ููุฐุง ูุนูุฏٌ ุนูู ุฃู ุฑٍ ุณُูู ุนูุฏ ูุซูุฑ ู ู ุงููุงุณ.”
”Inilah ancaman terhadap perbuatan yang dianggap remeh ini oleh banyak manusia..”
(Syarah Riyadhush-Sholihin, 1/297)
๐ https://bbg-alilmu.com/archives/59854
=====๐ด๐ด๐ด๐ด๐ด=====
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.