Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Sunday, December 4, 2022

Masjid Quba dan Keikhlasan

Masjid Quba dan Keikhlasan
Bismillah...

Masjid Quba adalah masjid yang dibangun dan tegak di atas keikhlasan dan takwa, karenanya Allah abadikan dan kekalnya namanya, dan jamaah yang ada di dalamnya.

Allah berfirman :

 لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا۟ ۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُطَّهِّرِينَ

Sesungguhnya, masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat didalamnya. Didalam mesjid itu ada orang-orang yang ingin mensucikan diri“. [Qs: At taubah:108].

Sebaliknya Masjid Dhirar adalah masjid yang dibangun di atas kepentingan dunia, pribadi , kelompok dan golongan, dibangun diatas landasan kemunafikan, untuk memecah belah kaum muslimin dan meraih keuntungan darinya. 

Didalamnya ada orang-orang fasiq yang bengkok niat hanya mementingkan urusan dunia belaka, lain tidak. Masjid ini dihancurkan Nabi, dan dibakar, jamaahnya lari kocar-kacir karena takut resiko yang akan mereka hadapi atas niat busuknya.

وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا لِّمَنْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِن قَبْلُ ۚ وَلَيَحْلِفُنَّ إِنْ أَرَدْنَا إِلَّا الْحُسْنَىٰ ۖ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ

"Dan (diantara orang-orang munafik itu) ada orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemadharatan (pada orang-orang Mukmin), untuk kekafiran dan memecah belah antara orang-orang Mukmin serta menunggu kedatangan orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah, ”kami tidak menghendaki selain kebaikan.” Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya)". [at-Taubah/9:107]

Dari pelajaran diatas, siapapun yang ingin membangun sarana dakwah, baik berupa yayasan, sekolah, madrasah, perguruan tinggi, sarana televisi dan radio dakwah, bila ingin berjaya dan kekal abadi, syaratnya para pediri, penggagas, harus selalu luruskan niat, ikhlas untuk meraih wajah Allah bukan untuk meraih keuntungan dunia.

Demikian juga untuk setiap da’i, muballigh, para guri dan asatidzah maupun masyayikh, harus terus meng-evaluasi niat untuk tetap ikhlas. Meskipun ikhlas itu sangat-sangat berat kecuali untuk orang-orang yang dirahmati Allah. 

Bila ikhlas akan menyelamatkan, meng-kekalkan , mengumpulkan dan mendatangkan berkah, sebaliknya tak ikhlas akan meruntuhkan, memecah-belah, menimbulkan permusuhan dan mendatangkan murka Allah. 

Bandingkan Ka’bah, Masjidil Haram, Masjid Nabi, Masjid Quba dan Masjidil Aqsa yang kekal abadi sepanjang zaman, dengan kemegahan istana Kisra, singgasana Romawi, kerajaan Firaun dan Namrud, serta masjid dhirar yang lenyap tak bersisa, hanyalah tinggal catatan sejarah yang kelam dalam lembaran mushaf, literatur hadis dan buku sejarah.


Batam, 3 Jumadil awwal 1444/28 Nov 2022


Ditulis oleh: Abu Zubair Ahmad Ridwan My


https://www.facebook.com/100001105385773/posts/pfbid0wW37VfLSbiYFq7nJ9nD5eRGLmhNRREQ53JAg1wkPX3x6gaiyYe1Lz9hot8F9D1Kil/?mibextid=Nif5oz

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive