Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Tuesday, December 13, 2022

Sudi Meneguk Kebodohan Sepanjang Hayat

Ilmu tidak akan didapatkan dengan tubuh yang santai (tidak bersungguh-sungguh)
Bismillah...

Dihikayatkan dari Al-Imam Asy-Syafii rahimahullah sebuah bait syair,

اصبر على مر الجفا من معلم ... فإن رسوب العلم في نفراته

"Bersabarlah atas pahitnya perangai kasar sang guru, karena kegagalan menuntut ilmu disebabkan lari berpaling darinya.

ومن لم يذق مر التعلم ساعة ... تجرع ذل الجهل طول حياته

Barangsiapa belum mengecap pahitnya belajar walau sesaat, kelak dia akan meneguk hinanya kebodohan sepanjang hidupnya."

Imam Syafi’i rahimahullah juga mengisyaratkan perjalanan dan perjuangan berat menuntut ilmu dengan hasil yang baik. Beliau berkata,

لا يطلب هذا العلم من يطلبه بالتملل وغنى النفس فيفلح، ولكن من طلبه بذلة النفس، وضيق العيش، وخدمة العلم، أفلح

Tidak mungkin menuntut ilmu orang yang pembosan, merasa puas jiwanya kemudian ia menjadi beruntung, akan tetapi ia harus menuntut ilmu dengan menahan diri, merasakan kesempitan hidup dan berkhidmat untuk ilmu, maka ia akan beruntung.” [Tadribur Rawi 2/584, Darut Thayyibah]

Kuatnya kesabaran merupakan salah satu kunci keberhasilan thalabul Ilmi. Sabar mempelajari ilmu setahap demi setahap, sabar memahami ilmunya dengan benar, dan sabar bermuamalah dengan sang guru. Dan bersama kesabaran seorang penuntut ilmu akan meraih banyak faedah dan keutamaan.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُۥ عَن ذِكْرِنَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ وَكَانَ أَمْرُهُۥ فُرُطًا

"Dan bersabarlah kamu bersama orang-orang yang menyeru ke jalan Rabbnya di pagi dan senja hari dengan ikhlas mengharap wajah-Nya Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas". (QS. Al-Kahf: 28)

Yahya bin Abi Katsir berkata bahwa yang dimaksud adalah bersabar menyambangi majelis ilmu di pagi dan petang hari.

Yahya bin Abi Katsir rahimahullah juga berkata,

ولا يستطاع العلم براحة الجسد

Ilmu tidak akan didapatkan dengan tubuh yang santai (tidak bersungguh-sungguh)” [Jaami’u bayaanil ‘ilmi wa fadhlihi I/348 no.553, Darul Ibnu Jauzi, cet.I, 1414 H]


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02A3GnFHRzXRSJGeYisBry7c1ioa4A4rWzDHCQjRhTn3TXqs5Ab8CZXEmLf98fSVAGl&id=100001764454087

https://t.me/manhajulhaq

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive