Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Monday, February 6, 2023

Tidak Ada Jalan Alternatif

Tidak Ada Jalan Alternatif Menuju Allah
Bismillah...

Al-Imam Al-Junaid bin Muhammad Al-Baghdadi rahimahullah (298 H) berkata,

الطريق إلى الله مسدود على خلق الله عز وجل إلا على المقتفين آثار رسول الله ﷺ والتابعين لسنته كما قال الله عز وجل لقد كان لكم في رسول الله أسوة حسنة 

"Jalan menuju Allah tertutup bagi manusia kecuali bagi orang-orang yang mengikuti jalannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengikuti sunnah beliau sebagaimana yang Allah 'azza wa jalla nyatakan di dalam firman-Nya, "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu." 

(Shifatus Shafwah 2/420)

Hanya jalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang akan mengantarkan seorang hamba kepada hakikat ma'rifatullah (pengenalan kepada Allah).

Allâh Azza wa Jalla berfirman menjelaskan kaedah yang sangat agung ini dalam firman-Nya:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasûlullâh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allâh dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allâh [al-Ahzâb/33:21]

Adapun pihak yang paling mengikuti dan meneladani jalannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hanyalah para shahabat beliau radhiyallahu 'anhum yang paling utama di antara mereka Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali.

Rasulullah bersabda menjelang hari-hari wafatnya:

أوصيكم بتقوى الله والسمع والطاعة ، وإن كان عبدا حبشيا فإنه من يعش منكم فسيرى اختلافا كثيرا ، فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين ، فتمسكوا بها وعضوا عليها بالنواجذ ، وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة )

Aku wasiatkan kalian agar bertaqwa kepada Allah. Lalu mendengar dan taat kepada pemimpin, walaupun ia dari kalangan budak Habasyah. Sungguh orang yang hidup sepeninggalku akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian untuk mengikuti sunnnahku dan sunnah khulafa ar raasyidin yang mereka telah diberi petunjuk. Berpegang teguhlah dan gigitlah ia dengan gigi geraham. Serta jauhilah perkara yang diada-adakan, karena ia adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat” (HR. Abu Daud no.4609, Al Hakim no.304, Ibnu Hibban no.5)

Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata:

: قد سمعت قولك في الإجماع والقياس بعد قولك في حكم كتاب الله وسنة رسوله أرأيت أقاويل أصحاب رسول الله إذا تفرقوا فيها ؟

[ فقلت : نصير منها إلى ما وافق الكتاب أو السنة أو الإجماع أو كان أصحَّ في القياس

“Jika ada orang yang bertanya, Wahai Imam Syafi’i, aku dengar engkau mengatakan bahwa setelah Al Qur’an dan Sunnah, ijma dan qiyas juga merupakan dalil. Lalu bagaimana dengan perkataan para sahabat Nabi jika mereka berbeda pendapat?

Imam Asy Syafi’i berkata: Bimbingan saya dalam menyikapi perbedaan pendapat di antara para sahabat adalah dengan mengikuti pendapat yang paling sesuai dengan Al Qu’an atau Sunnah atau Ijma’ atau Qiyas yang paling shahih” [Ar Risalah (1/597)]

Maka jangan engkau terpedaya dengan jalan-jalan alternatif meskipun jalan-jalan itu mengumbar janji surga karena jalan-jalan itu hakikatnya menyelisihi ash-shirathal mustaqim.


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02xmu4nS1V778r2N3Jtf21WDioN1euuTLanYhSPpMLrCjLR8QuocthrBPtcKzDWi9Ll&id=100001764454087


https://t.me/manhajulhaq

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive