Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Sunday, March 26, 2023

3 Level Orang yang Berpuasa : Awam, Khusus, Lebih Khusus

3 Level Orang yang Berpuasa : Awam, Khusus, Lebih Khusus
Bismillah...

Ibnu Qudamah Al-Maqdisi rahimahullah membagi keadaan orang yang puasa menjadi tiga tingkatan yaitu puasa orang awam, puasa orang khusus dan puasa orang yang lebih khusus. 

Berikut penjelasan beliau rahimahullah,

فأما صوم العموم فهو كف البطن والفرج عن قضاء الشهوة

"Puasa orang awam hanya sebatas menahan perut dan kemaluan dari keinginan syahwatnya. 

وأما صوم الخصوص فهو كف النظر واللسان واليد والرجل  والسمع  والبصر وسائر الجوارح عن الآثام 

Sedangkan puasa orang khusus yaitu menahan pandangan, lisan, tangan, kaki, pendengaran, pengelihatan dan seluruh anggota badan dari segala perbuatan dosa. 

وأما صوم خصوص الخصوص فهو صوم القلب عن الهمم الدنيئة والأفكار المبعدة عن الله تعالى وكفه عما سوى الله تعالى بالكلية وهذا الصوم له شروح تأتى فى غير هذا الموضع

Adapun puasa orang yang lebih khusus yaitu puasanya hati dari keinginan-keinginan yang hina, serta pikiran-pikiran yang dapat menjauhkan dirinya dari Allah serta menahannya secara total dari segala sesuatu selain Allah ta’ala.

من آداب صوم الخصوص غض البصر وحفظ اللسان عما يؤذى من كلام محرم أو مكروه أو ما لا يفيد وحراسة باقي الجوارح

Termasuk adab puasa orang yang khusus adalah menahan pandangan dari yang haram, menjaga lisan dari mengganggu orang lain yaitu ucapan yang haram, makruh, atau perkataan yang tidak ada manfaatnya, serta menjaga seluruh anggota badannya dari perbuatan dosa." 

(Mukhtashar Minhajul Qashidin hlm. 45)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy dalam Al Kabir, Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1084)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903).


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02P1gJhJNemWjuXXYssjuU8XLfjQUjaZPT4UxSg2uRHxN871fRU8SwHd6oEL6ai59il&id=100001764454087


https://t.me/manhajulhaq

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive