Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Monday, March 27, 2023

Bekal Ramadhan #7 - Maksimalkan Berkah Ramadhan Dengan Tadabbur Al Qur'an

Maksimalkan Berkah Ramadhan Dengan Tadabbur Al Qur'an
Bismillah...

Ketahuilah wahai kaum muslimin, sungguh Allah ta’ala telah memuliakan umat islam dengan diturunkannya Al Quran, yang mana setiap kita baca satu huruf darinya maka akan dilipat gandakan menjadi sepuluh kali lipat kebaikan, selain itu Al Quran pun kelak bisa menjadi syafaat bagi para pembacanya. Sungguh luarbiasa bukan ?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi 2910, Shahih Al Jami’ 6469)

Dari Abu Musa Al Asy’ariy, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْمُؤْمِنُ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَعْمَلُ بِهِ كَالأُتْرُجَّةِ ، طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَرِيحُهَا طَيِّبٌ ، وَالْمُؤْمِنُ الَّذِى لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَعْمَلُ بِهِ كَالتَّمْرَةِ ، طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَلاَ رِيحَ لَهَا ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالرَّيْحَانَةِ ، رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِى لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالْحَنْظَلَةِ ، طَعْمُهَا مُرٌّ – أَوْ خَبِيثٌ – وَرِيحُهَا مُرٌّ

Permisalan orang yang membaca Al Qur’an dan mengamalkannya adalah bagaikan buah utrujah, rasa dan baunya enak. Orang mukmin yang tidak membaca Al Qur’an dan mengamalkannya adalah bagaikan buah kurma, rasanya enak namun tidak beraroma. Orang munafik yang membaca Al Qur’an adalah bagaikan royhanah, baunya menyenangkan namun rasanya pahit. Dan orang munafik yang tidak membaca Al Qur’an bagaikan hanzholah, rasa dan baunya pahit dan tidak enak.” (HR. Bukhari no. 5059)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَأُ بِهَا

Akan dikatakan kepada pembaca Alquran “Bacalah dan naiklah (ke derajat yang tinggi), serta tartilkanlah sebagaimana kamu mentartilkannya ketika di dunia, karena kedudukanmu pada akhir ayat yang kamu baca.” (Hasan shahih, HR. Tirmidzi)

Rosululloh sholallohu ‘alaihi was sallam bersabda:

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ

Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemohon syafa’at bagi ash-haabul Qur’an (orang yang mengamalkannya)”. (HR. Muslim, no: 804, dari Abu Umamah Al-Bahili)

Shahibul (ash-haabul) qur’an adalah:

المُلاَزِمِيْنَ لِتِلاَوَتِهِ العَامِلِيْنَ بِهِ

Yang terus menerus membacanya dan mengamalkannya.” (Al-Bahr Al-Muhith, 16:353

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ ﻭَﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﻳَﺸْﻔَﻌَﺎﻥِ ﻟِﻠْﻌَﺒْﺪِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ، ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ : ﺃَﻱْ ﺭَﺏِّ، ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡَ ﻭَﺍﻟﺸَّﻬَﻮَﺍﺕِ ﺑِﺎﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ، ﻭَﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ : ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻨَّﻮْﻡَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ، ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﻴُﺸَﻔَّﻌَﺎﻥِ

Amalan puasa dan membaca Al-Qur’an akan memberi syafa’at bagi seorang hamba di hari kiamat. Puasa berkata: Wahai Rabb, aku telah menahannya dari makan dan syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya. Dan Al-Qur’an berkata: Aku menahannya dari tidur di waktu malam, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya, maka keduanya pun diizinkan memberi syafa’at.” [HR. Ahmad, Shahih At-Targhib: 1429]

Dalam riwayat yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ

Bacalah Al Qur’an karena Al Qur’an akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syafi’ (pemberi syafa’at) bagi yang membacanya. Bacalah Az Zahrowain (dua surat cahaya) yaitu surat Al Baqarah dan Ali Imran karena keduanya datang pada hari kiamat nanti seperti dua awan atau seperti dua cahaya sinar matahari atau seperti dua ekor burung yang membentangkan sayapnya (bersambung satu dengan yang lainnya), keduanya akan menjadi pembela bagi yang rajin membaca dua surat tersebut. Bacalah pula surat Al Baqarah. Mengambil surat tersebut adalah suatu keberkahan dan meninggalkannya akan mendapat penyesalan. Para tukang sihir tidak mungkin menghafalnya.” (HR. Muslim 1910]

Diantara cara terbaik memaksimalkan keberkahan dibulan Ramadhan adalah dengan memperbanyak membaca Al Quran dan mentadaburinya, seperti cara yang telah dipraktekkan oleh para pendahulu kita dari kalangan salaf shaleh dalam memaksimalkan keberkahan Ramadhan.

Syeikh Muhammad bin Shaleh Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

وكان بعض أهل العلم في رمضان وهو في وقت تلاوة القرآن يجعل معه دفترًا خاصًا ، كلما قرأ شيئًا واستوقفته آية من كتاب الله فيها معانٍ كثيرة أو ما أشبه ذلك قيَّدها بالدفتر ، فلا يخرج رمضان إلا وقد حصل خيرًا كثيرًا من معاني القرآن الكريم

Diantara kebiasaan para ahli ilmu ketika memasuki bulan Ramadhan di waktu membaca Al Quran maka mereka akan membawa buku khusus, dan setiap membaca dan berhenti pada suatu ayat maka mereka dapati makan-makna (agung dalam ayat tersebut) yang kemudian mereka tulis dalam buku tersebut. dan tidaklah Ramadhan pergi melainkan mereka telah mendapatkan banyak makna agung yang terkandung dalam Al Quran.

Beliau menajutkan,

ولقد رأيتُ كُتيبًا صغيرًا للشيخ عبدالرحمن السعدي

Dan sungguh aku telah melihat buku kecil milik Syeikh Abdurrahman As Sa’di rahimahullah

يقول إنه كتبه في رمضان وهو يقرأ القرآن ، تمر به آية فيقف عندها، ويتدبرها ، ويكتب عليها فوائد لا تجدها في أي تفسير

Ia (syeikh Abdurrahman As Sa’di) berkata bahwa ia menulisnya saat dia membaca Al Quran di bulan ramadhan jika berlalu suatu ayat maka dia berhenti kemudian mentadaburinya dan menusliskan faidah-faidah yang tidak ditemukan dalam kitab tafsir manapun.

Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah beliau berkata:

من تدبر القرآن طالبًا للهُدى منه تبين له طريق الحق

Barangsiapa yang mentadaburi Al Quran dengan niatan untuk mendapatkan petunjuk maka akan dinampakkan baginya jalan kebenaran.”

Syeikh Muhammad bin Shaleh Al Utsaimin rahimahullah berkata :

Jika engkau ingin mendapatkan petunjuk maka tadaburrilah Al Quran, jangan kau membacanya denga cepat dan tergesa-gesa. Dewasa ini banyak orang yang membaca Al Quran hanya sekedar membaca saja atau sekedar mencari berkah bacaan tersebut, namun mereka tidak membaca dengan niatan untuk mentadaburinya, oleh karena itu mereka terhalang dari faidah ilmu yang amat banyak, padahal Al Quran adalah “harta simpanan” nan agung yang Allah turunkan kepada hamba-hamba-Nya.” (Al Kafiyah Asy Syafiyah 1/503)

فلهذا ابن القيم رحمه الله – حَثَّ على تدبر القرآن لمن أراد الهدى

Oleh karenanya Ibnu Qoyyim rahimahullah sangat menekankan bagi siapa saja yang ingin mendapatkan hidayah untuk senantiasa mentadaburi Al Quran

Ramadhan kian dekat, waktu terbaik untuk mentadaburi Al Quran ayat demi ayat.

Di bulan-bulan lainnya kita masih jauh dari Al Quran, apakah kita tidak malu saat Allah hadapkan kita dengan Ramadhan, bulan diturunkannya Al Quran namun kita tetap jauh dari Al Quran dan bahkan mengkhatamkan satu atau dua kali pun tak sempat.


https://hamalatulquran.com/bekal-ramadhan-7-maksimalkan-keberkahan-ramadhan-dengan-mentadaburi-al-quran/

•═════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═════•

Referensi :

1. Syarh Al Kafiyah Asy Syafiyah fii Al Intishor lil Firqoti An Najihah. Muhammad bin Shaleh Al ‘Utsaimin.

2. At Taatu Al ‘Isyrun li Tadabburi Al Quran. Nashir bin Aly Al Qothomy.

•═════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═════•

Ditulis oleh : Muhammad Fatwa Hamidan 

(Alumni PP. Hamalatul Quran dan mahasiswa sarjana fakultas syariah, Universitas Islam Madinah)

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive