Nabi ﷺ pernah bersabda (yang artinya),
“Barangsiapa yang ingin dilapangkan pintu rezeki untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi".
```(HR. Bukhari no. 5986)```
Terkadang seseorang mendapati seorang kerabat yang tidak menghargai pemberiannya, suka mengganggu dan menghinanya. Akan tetapi janganlah hal itu mengalanginya untuk menyambung silaturahmi..
Sesungguhnya silaturahmi yang sejati adalah sebagaimana sabda Nabi ﷺ (yang artinya),
“Orang yang menyambung silaturrahmi bukanlah orang yang memenuhi (kebutuhan kerabatnya), akan tetapi orang yang menyambung silaturrahmi adalah orang yang menyambungnya kembali ketika tali silaturrahmi itu sempat terputus”.
```(HR. Bukhari no. 5991)```
Dalam Shahih Muslim juga disebutkan bahwa ada seseorang yang datang kepada Rasulullah ﷺ mengadukan kerabatnya. Dia mengatakan, “Ya Rasulullah, saya mempunyai kerabat. Saya selalu berupaya untuk menyambung silaturahim kepada mereka, tetapi mereka memutuskannya. Saya selalu berupaya untuk berbuat baik kepada mereka, tetapi mereka menyakiti saya. Saya selalu berupaya untuk lemah lembut terhadap mereka, tetapi mereka tak sabar kepada saya".
Lalu Rasulullah ﷺ bersabda (yang artinya),
"Jika benar seperti apa yang kamu katakan, maka kamu seperti memberi makan mereka debu yang panas, dan selama kamu berbuat demikian maka pertolongan Allah akan selalu bersamamu".
```(HR. Muslim 4/1982 no. 2558)```
📚 Sumber : firanda.com/2779-khutbah-idul-fitri-menyambung-tali-silaturrahmi-ustadz-dr-firanda-andirja-ma.html
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.