Bagi yang terbiasa membaca buku mungkin akan bertanya-tanya, kenapa setiap kali kita membaca pendahuluan, sebelum memasuki pembahasan inti pasti ada kalimat “Amma Ba’du.”
Kalimat Amma Ba’du disebut dengan fashlul khithab (kalimat pemisah), fungsinya untuk memisahkan bagian mukaddimah/pendahuluan dengan bagian inti pembahasan dalam buku tersebut. Amma Ba’du bisa kita terjemahkan dengan “Adapun Setelahnya..”.
Umumnya pada buku atau khutbah, mukaddimahnya akan berisi pujian-pujian untuk Allah serta do'a, salam dan shalawat untuk Rasulullah ﷺ. Lalu setelah itu baru datang inti pembahasannya. Namun sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa inti pembahasan atau pembicaraan justru di bagian mukaddimahnya yang berisi pujian dan do'a tersebut, adapun setelahnya adalah tambahan..
Intinya Nabi ﷺ biasa menggunakan ungkapan Amma Ba’du di akhir mukaddimah khutbah beliau, sebelum masuk ke pembicaraan berikutnya. Demikian pula hal ini telah menjadi kebiasaan para ulama sejak zaman dahulu, mereka menggunakan ungkapan ini dalam tulisan-tulisan mereka..
✋🏼 LALU SIAPA YANG PERTAMA KALI MENGUCAPKANNYA❓
Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari رضي الله عنه bahwa beliau mengatakan,
أول من قال أمَّا بعدُ داودُ وهو فصل الخطاب
“Orang yang pertama kali mengucapkan ‘Amma Ba’du’ adalah Nabi Daud عليه سلم, dan itu adalah fashlul khitab.”
```(Al-Awail Ath-Thabrani, no. 40)```
Sebagaimana Allah ﷻ berfirman,
وَشَدَدْنَا مُلْكَهُ وَآتَيْنَاهُ الْحِكْمَةَ وَفَصْلَ الْخِطَاب
“Kami kuatkan kerajaannya serta Kami berikan ilmu dan fashlul khitab.”
```(QS Shad : 20)```
✒️Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp. PK حفظه الله تعالى
📄 Artikel : www.muslimafiyah.com
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.






