Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Sunday, May 28, 2023

Haruskah Dunia dan Akhirat Seimbang?

Haruskah Dunia dan Akhirat Seimbang?
Bismillah...

Menyeimbangkan dunia dan akhirat itu hanyalah usaha sekedar di mulut saja dan itu sesungguhnya bisikan dan was-was dari setan. Karena keduanya bukan hal yang sepadan untuk diseimbangkan.

Tidak sedikit orang yang mengatakan dunia dan akhirat harus seimbang namun kenyataannya shalat fardhu dia tinggalkan, petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dia abaikan, bahkan terjatuh dalam kekufuran hanya demi pekerjaan dan jabatan.

Kalau sudah begitu berat sebelah namanya mengorbankan akhirat demi ambisinya mengejar dunia.

Prinsip seorang mukmin adalah mengutamakan akhirat dan menjadikan dunia untuk kepentingan akhiratnya. Akhirat di hati, dunia di kakinya.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, 

وابتغ فيما آتاك الله الدار الآخرة ولا تنس نصيبك من الدنيا

"KEJARLAH NEGERI AKHIRAT dengan nikmat yang telah Allah anugerahkan kepadamu dan janganlah engkau melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia." (QS. Al-Qashash: 77)

Ibnu Katsir mengatakan mengenai ayat tersebut,

استعمل ما وهبك الله من هذا المال الجزيل والنعمة الطائلة، في طاعة ربك والتقرب إليه بأنواع القربات، التي يحصل لك بها الثواب في الدار الآخرة

Gunakanlah yang telah Allah anugerahkan untukmu dari harta dan nikmat yang besar untuk taat pada Rabbmu dan membuat dirimu semakin dekat pada Allah dengan berbagai macam ketaatan. Dengan ini semua, engkau dapat menggapai pahala di kehidupan akhirat.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 37).

تِلْكَ الدَّارُ اْلأَخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لاَيُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي اْلأَرْضِ وَلاَفَسَادًا وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ

Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertaqwa” [al-Qashash/28:83]

بل تؤثرون الحياة الدنيا والآخرة خير وأبقى

"Tetapi engkau lebih mementingkan kehidupan dunia padahal kehidupan akhirat itu JAUH LEBIH BAIK DAN LEBIH KEKAL." (QS. Al-A'la: 16-17)

Dalam doa “sapu jagat” yang sangat masyhur di kalangan awam, ada isyarat untuk mendahukan kehidupan akherat:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, juga kebaikan di akhirat. Dan peliharalah kami dari siksa neraka“. (QS. Albaqoroh: 201)

Disini ada 3 permintaan; 1 permintaan untuk kehidupan dunia, dan 2 permintaan utk kehidupan akherat. Inilah isyarat, bahwa kita harus lebih memikirkan kehidupan akherat.

Rasulullah bersabda:

مَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهَ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا قُدِّرَ لَهُ

Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 2465)

Siapa yang mengutamakan urusan akhiratnya maka Allah akan himpun urusan dunianya dijadikan kaya hati sehingga menjadi sebab keberkahan bagi dirinya.

Dan siapa yang berambisi kepada dunia dia akan diliputi kekhawatiran akan masa depan, miskin mental, kedua matanya dibayang-bayangi kefakiran dan selalu kurang.


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid031Y4a4y4T2xkXkm5kWHvfg5PVcpBv5aJwNbfHXcTWn1UCmQDwV9d2Mh2xvpw5TDgol&id=100001764454087


https://t.me/manhajulhaq

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive