أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا صَفْوَانُ بْنُ صَالِحٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا شَيْبَانُ، قَالَ: حَدَّثَنِي سِمَاكُ بْنُ حَرْبٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، عَنْ أَبِيهِ ابْنِ مَسْعُودٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: رَحِمَ اللَّهُ مَنْ سَمِعَ مِنِّي حَدِيثًا فَبَلَّغَهُ كَمَا سَمِعَهُ، فَرُبَّ مُبَلَّغٍ أَوْعَى لَهُ مِنْ سَامِعٍ.
Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, dia berkata: Shafwan bin Shalah menceritakan kepada kami, dia berkata: Al Walid bin Muslim menceritakan kepada kami, dia berkata: Syaiban menceritakan kepada kami, dia berkata: Simak bin Harb menceritakan kepada kami, dari Abdurrahman bin Abdullah, dari ayahnya, Abdullah bin Mas’ud bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
“Semoga Allah merahmati orang yang mendengar suatu hadits dariku kemudian menyampaikannya sebagaimana yang didengar, berapa banyak orang yang disampaikan (hadits) lebih memahami dari pada orang yang mendengar".
(HR. Shahih Ibnu Hibban no.68)
أَخْبَرَنَا ابْنُ خُزَيْمَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ الْعِجْلِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُوسَى، عَنْ إِسْرَائِيلَ، عَنْ سِمَاكٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا، فَبَلَّغَهُ كَمَا سَمِعَهُ، فَرُبَّ مُبَلَّغٍ أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ.
Ibnu Khuzaimah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Utsman Al Ijliy menceritakan kepada kami, dia berkata: Ubaidillah bin Musa menceritakan kepada kami dari Isra‘il, dari Simak, dari Abdurrahman bin Abdullah bin Mas’ud, dari ayahnya, dia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda;
“Semoga Allah mencerahkan 'wajah orang yang mendengar suatu haditsku lalu disampaikan sebagaimana didengar, maka berapa banyak orang yang disampaikan (hadits) lebih mengerti dari orang yang mendengar”.
(HR. Shahih Ibnu Hibban no.69)
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.