• Imam Ibnu Rajab رحمه الله berkata,
ومن حفظ الله في صباه وقوته حفظه الله في حال كبره وضعف قوته ومتعه بسمعه وبصره وحوله وقوته وعقله
"Siapa saja yang menjaga (hukum-hukum) Allah di masa "muda" dan ketika fisiknya masih kuat, maka Allah pun menjaganya saat di masa "tuanya" dan ketika fisiknya telah "lemah", dan Allah akan "memberikan" kenikmatan di pendengaran, penglihatan, kemampuan, kekuatan dan juga akalnya".
(Jaami'ul 'Uluum wal Hikam I/186)
وكان بعض العلماء قد جاوز المائة سنة وهو ممتع بقوته وعقله، فوثب يومًا وثبة شديدة، فعوتب في ذلك فقال: هذه جوارح حفظناها عن المعاصي في الصغر فحفظها الله علينا في الكبر
"Dulu sebagian ulama ada yang umurnya mencapai 100 tahun namun dia masih tetap sehat, baik fisik maupun akalnya. Pada suatu hari dia pun melompat dgn 1 lompatan yang tinggi, maka ada yang telah mencelanya karena perbuatannya itu. Kemudian dia pun berkata:"Anggota tubuh ini telah kami jaga dari dosa saat kami masih muda, maka sekarang Allah 'menjaga' anggota tubuh kami ini ketika kami sudah tua".
(Jaami’ul 'Ulum I/466)
• Imam al-'Utsaimin رحمه الله berkata,
وغالبا أن الإنسان الذي يمضي وقته بطاعة الله سبحانه وتعالى، إذا هرم تجده لا يهتم إلا بالطاعات
"Dan pada umumnya seseorang yang telah menghabiskan waktunya dalam "ketaatan" kepada Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi, maka saat dia sudah berusia tua, engkau mendapatkan bahwa dia "hanya" peduli pada ketaatan".
(Tafsir Surat Yasin (241)
✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar
Instagram : @najmiumar_official
Youtube : najmi umar official
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.
