Tidak sedikit orang yang mengaku seorang muslim, namun tidak menjaga shalatnya. Mereka lalai mengerjakannya dan bahkan meninggalkannya. Baik karena sibuk dengan hartanya sebagaimana Qarun. Sibuk mengurus pemerintahannya atau kerajaannya sebagaimana Fir’aun. Sibuk dengan proyek bangunan, pekerjaan dan jabatannya sebagaimana Haman. Dan ada juga yang sibuk dengan perniagaannya sebagaimana Ubai bin Khalaf.
Orang-orang yang tidak menjaga shalatnya. Yang lalai dan bahkan meninggalkan shalatnya, nanti di akhirat akan dikumpulkan dengan tokoh-tokoh kekafiran yang saya sebutkan di atas.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوراً وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَىِّ بْنِ خَلَفٍ
"Siapa yang menjaga shalatnya, baginya cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat. Dan siapa yang tidak menjaganya, tidak ada baginya cahaya, petunjuk, dan keselamatan. Nanti di hari kiamat, ia akan dikumpulkan bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad 2:169. Isnad Hasan).
Berkata Ibnu Qoyyim rahimahullah,
وفيه نكتة بديعة وهو أن تارك المحافظة على الصلاة إما أن يشغله ماله أو ملكه أو رياسته او تجارته
Dan didalamnya (dalam hadits tersebut) ada bahasan yang menarik, yakni bahwasanya orang yang meninggalkan penjagaan akan shalat, baik sibuk karena hartanya, kerajaannya, kepemimpinannya atau perdagangannya.
فمن شغله عنها ماله فهو مع قارون
ومن شغله عنها ملكه فهو مع فرعون
ومن شغله عنها رياسة ووزارة فهو مع هامان
ومن شغله عنها تجارته فهو مع أبي بن خلف
"Siapa yang hartanya menyibukkannya (sehingga melalaikan shalatnya) maka dia bersama (dikumpulkan) dengan QARUN.
Siapa yang kerajaannya menyibukkannya (sehingga melalaikan shalatnya) maka dia bersama (dikumpulkan) dengan FIRA'UN.
Siapa yang kepemimpinan dan jabatannya menyibukkannya (sehingga melalaikan shalatnya) maka dia bersama (dikumpulkan) dengan HAMAN.
Siapa yang perniagaannya menyibukkannya (sehingga melalaikan shalatnya) maka dia bersama (dikumpulkan) dengan Ubay bin Khalaf". (Ash Shalah wa Hukmu Tarikiha).
Sumber : https://shamela.ws/book/703/15
Berkata Syekh Utsaimin rahimahullah,
تارك الصلاة يحشر مع فرعون وهامان وقارون وأُبَيّ بن خلف أئمة الكفر والعياذ بالله. (الأحكام الفقهية| ابن العثيمين ص 52).
Orang yang meninggalkan shalat akan dikumpulkan bersama Fira'un, Haman, Qarun dan Ubai Bin Khalaf, (mereka itu adalah para) tokoh kekufuran. Waliyadzubillah. (Al Ahkaamul Fiqhiyah hak 52).
Berkata Syekh Bin Baaz rahimahullah,
قال بعض أهل العلم في شرح هذا الحديث: إنما يحشر مضيع الصلاة مع فرعون وهامان وقارون وأبي بن خلف؛
Berkata sebagian Ahli ilmi tentang Syarah hadits ini, sesungguhnya yang meninggalkan shalat akan dikumpulkan bersama Fira'un, Qarun, Haman dan Ubai Bin Khalaf. (Fatawa Syekh Bin Baz).
Ubay bin Kholaf adalah seorang tokoh pembesar Quraisy yang kaya raya, yang selalu aktif mengejek dan menghina Muhammad dengan kekayaannya. Sampai-sampai surat Al Infithar yang membicarakan tentang orang yang mendustakan hari kiamat, yang dimaksud adalah Ubay bin Khalaf sebagaimana kata ‘Ikrimah. [Zaadul Masiir, 9: 47]
Dikisahkan bahwa suatu ketika Ubay bin Khalaf mendapati sebuah tulang yang telah rusak nan rapuh. Kemudian ia pun meremukkannya dengan tangannya, seraya berkata dengan nada mengejek dan merendahkan; “Sesungguhnya Muhammad menyangka bahwasanya kita akan dibangkitkan kembali setelah mati.” (Tafsir Al-Qurtuhbi: 11/131)
Pengingkaran semacam ini memang sering diucapkan oleh kaum musyrikin Arab.
﴿وَضَرَبَ لَنا مَثَلاً وَنَسِيَ خَلْقَهُ قالَ مَنْ يُحْيِ الْعِظامَ وَهِيَ رَمِيمٌ﴾
“Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya, dia berkata, ‘Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?” (QS. Yasin: 78)
﴿وَإِنْ تَعْجَبْ فَعَجَبٌ قَوْلُهُمْ أَإِذَا كُنَّا تُرَابًا أَإِنَّا لَفِي خَلْقٍ جَدِيدٍ﴾
“Dan jika engkau merasa heran, maka yang mengherankan adalah ucapan mereka, ‘apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?” (QS. Ar-Ra’d: 5)
وَيَقُولُ ٱلْإِنسَٰنُ أَءِذَا مَا مِتُّ لَسَوْفَ أُخْرَجُ حَيًّا
Dan berkata manusia: “Betulkah apabila aku telah mati, bahwa aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan menjadi hidup kembali?” (QS Maryam 66)
AFM
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.






