Belajarlah rendah hati, dan hindarkan diri dari merasa hebat dan lebih baik dari lainnya..
Dari sahabat ‘Iyadh bin Himar رضي الله عنه, beliau berkata,
قَامَ فِينَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ خَطِيبًا، فَقَالَ: إِنَّ اللهَ أَمَرَنِي، إِنَّ اللهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ، وَلَا يَبْغِي أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ
“Suatu hari Rasulullah ﷺ berdiri berkhutbah di tengah-tengah kami, lalu beliau ﷺ bersabda,
'Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian tawadhu’ (saling merendah hati), agar tidak seorang pun yang berbangga diri pada yang lain, dan agar tidak seorang pun berlaku zalim pada yang lainnya'.”
```(HR. Muslim, no. 2865)```
Hadits ini sangat gamblang menjelaskan bahwa diantara tawadhu’nya seseorang adalah dia tidak merasa besar atau hebat dihadapan orang lain, melainkan dia senantiasa menghormati dan menghargai orang lain..
______
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.