Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Thursday, August 31, 2023

Tiga Unsur Dakwah Rasul

Tiga Unsur Dakwah Rasul
Bismillah...

Dakwah Rasul mencakup tiga unsur, sebagaimana dijelaskan dalam ayat. 

Firman Allah :

كَمَا أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولًا مِنْكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آَيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ

Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang MEMBACAKAN ayat-ayat Kami kepada kamu dan MENSUCIKAN kamu dan MENGAJARKAN kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta MENGAJARKAN kepada kamu apa yang belum kamu ketahui”. (QS : Al Baqoroh [2] :151).

Demikian juga firmanNya,

لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آَيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang MEMBACAKAN kepada mereka ayat-ayat Allah, MEMBERSIHKAN (jiwa) mereka, dan MENGAJARKAN kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata”. (QS : Ali ‘Imron [3] :164).

Demikian juga firmanNya,

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آَيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang MEMBACAKAN ayat-ayat-Nya kepada mereka, MENSUCIKAN jiwa mereka dan MENGAJARKAN mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata”. (QS : Al Jumu’ah [62] :2).

Demikian juga firmanNya,

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ . رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ . رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آَيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan MEMBACAKAN kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan MENGAJARKAN kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As Sunnah) serta MENSUCIKAN hati mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.”.(QS : Al Baqoroh [2] :127-129).

Ketiga unsur itu adalah : 

● TABLIGH (MENYAMPAIKAN) 

● TAZKIYAH (MEMBERSIHKAN, MENSUCIKAN) 

● TA’LIM (MENGAJARKAN) 

TAZKIYAH adalah pendidikan jiwa untuk menerapkan Islam mentaati perintah-perintahnya menjauhi larangan-larangannya dan berpegang teguh kepada akhlak mulia serta budi pekerti luhur. Rasulullah telah berhasil melaksanakan peran TARBIYAH dan TAZKIYAH terhadap sahabatnya dan mananamkan adab Islam dalam diri mereka. Sehingga mereka yang sebelumnya bersikap kasar dan keras menjadi bersahabat, berlapang-dada, dan lemah-lembut. Mereka berperangai akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang mana akhlak beliau adalah Al Qur’an. Tidak henti-hentinya para sahabat juga memainkan peran besar dalam penyebaran Islam. Mereka dengan penuh ambisi MENGAJARKAN adab sebelum ilmu kepada para anak didik mereka dari kalangan para tabi’in. 

Mereka juga mengarahkan anak didik itu untuk komitmen kepada akhlak dan adab (tatakrama) terhadap diri sendiri, terhadap keluarganya, terhadap para gurunya, terhadap saudara-saudaranya, dan terhadap semua orang di sekitarnya. Demikianlah dahulu keadaannya dari generasi ke generasi, mereka belajar adab sebagaimana mereka belajar ilmu. 

Al-Khathib al-Baghdadi rahimahullah meriwayatkan dari Imam Malik bin Anas, ia berkata bahwa Ibnu Sirin mengatakan,

«كَانُوا يَتَعَلَّمُونَ الْهَدْيَ كَمَا يَتَعَلَّمُونَ الْعِلْمَ» 

Mereka belajar meraih hidayah (adab) sebagaimana mereka belajar meraih ilmu” (Al Jaami’ Li Akhlaqir Raawi Wa Adabis Saami’, Al Khatib Al Baghdadi : 1/79)

Dan juga dari Imam Malik dari Ibnu Syihab, ia berkata :

«إِنَّ هَذَا الْعِلْمَ أَدَبُ اللهِ الَّذِيْ أَدَّبَ بِهِ نَبِيَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَدَّبَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُمَّتَهُ أَمَانَةُ اللهِ إِلَى رَسُوْلِهِ لِيُؤَدِّيْهِ عَلَى مَا أُدِّيَ إِلَيْهِ فَمَنْ سَمِعَ عِلْمًا فَلْيَجْعَلْهُ أَمَامَهُ حُجَّةً فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ» 

Ilmu syari’at ini adalah adab milik Allah yang diajarkan kepada Nabi-Nya kemudian Nabi ajarkan kepada para ummatnya, sebagai amanat Allah kepada Rasul-Nya, agar disampaikan sebagaimana amanah itu disampaikun kepadanya. Maka barangsiapa mendengar suatu ilmu, hendaklah ia jadikan ilmu itu di depannya sebagai hujjah dalam perhitungan nanti antara dia dengan Allah ‘azza wa jalla. 

Dari Ibrahim bin Habib berkata, ayahku berkata,

«يَا بُنَيَّ، إِيتِ الْفُقَهَاءَ وَالْعُلَمَاءَ، وَتَعَلَّمْ مِنْهُمْ، وَخُذْ مِنْ أَدَبِهِمْ وَأَخْلَاقِهِمْ وَهَدْيِهِمْ، فَإِنَّ ذَاكَ أَحَبُّ إِلَيَّ لَكَ مِنْ كَثِيرٍ مِنَ الْحَدِيثِ» 

Hai anakku, datangilah para fuqaha dan para ulama, timbalah ilmu dari mereka. Ambillah adab, akhlak dan petunjuk mereka, Hal itu lebih aku sukai daripada mencari banyak hadits”.  (Al Jaami’ Li Akhlaqir Raawi Wa Adabis Saami’, Al Khatib Al Baghdadi : 1/79) 

Dari Abdullah bin Al Mubarak berkata, Makhlad bin Husain berkata,

«نَحْنُ إِلَى كَثِيرٍ مِنَ الْأَدَبِ أَحْوَجُ مِنَّا إِلَى كَثِيرٍ مِنَ الْحَدِيثِ» 

Kita lebih membutuhkan adab yang banyak daripada hadits yang banyak.“ (Al Jaami’ Li Akhlaqir Raawi Wa Adabis Saami’, Al Khatib Al Baghdadi : 1/80) 

Dari Zakariyya Al-Anbari, ia berkata,

عِلْمٌ بِلَا أَدَبٍ كَنَارٍ بِلَا حَطَبٍ وَأَدَبٌ بِلَا عِلْمٍ كَرُوْحٍ بِلَا جِسْمٍ 

Ilmu tanpa adab bagaikan api tanpa bahan bakar, sedangkan adab tanpa ilmu bagaikar ruh tanpa badan.” (Al Jaami’ Li Akhlaqir Raawi Wa Adabis Saami’, Al Khatib Al Baghdadi : 1/80) 

Imam Malik rahimahullahu Ta’ala berkata bahwa ibunya pernah mengatakan kepadanya :

إِذْهَبْ إِلَى رَبِيْعَةَ فَتَعَلَّمْ مِنْ أَدَبِهِ قَبْلَ عِلْمِهِ 

Pergilah kamu ke (majelis) Robi’ah pelajarilah adabnya sebelum kamu mempelajari ilmunya” (Tanwirul Hawalik syarah Muwatha’ : 164)


https://abughozie.com/?p=1354


August 29, 2023

Oleh : Ustadz Abu Ghozie As Sundawie 

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive