✍🏻 Al-Halimi rahimahullah berkata,
ولو قال اليهودى لا إله اإلا الله لم يكن مسلما حتى يقر بأنه ليس كمثله شيء
"Sekiranya seorang Yahudi menyatakan "Laa ilaaha illallaah" maka dia belum menjadi seorang muslim hingga dirinya menetapkan tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Allah.
ولو قال الوثني لا إله إلا الله وكان يزعم أن الصنم يقربه الى الله لم يكن مؤمنا حتى يتبرأ من عبادة الصنم
Sekiranya seorang penyembah berhala menyatakan "Laa ilaaha illallaah" tetapi dia masih menganggap berhala itu dapat menjadi perantara yang akan mendekatkan dirinya kepada Allah maka dia belum menjadi seorang mukmin hingga berlepas diri dari peribadahannya kepada berhala."
📚 Fat-hul Bari 13/376, al-Hafidzh Ibnu Hajar al-'Asqalani
Demikian pula Abu Jahl, Abu Lahab, dan gembong musyrikin yang lain, mereka tidak pernah dianggap sebagai muslimin meski mengakui Allah Maha Pencipta, karena mereka menyekutukan Allah dalam uluhiyyah-Nya dan tidak memurnikan ibadahnya kepada Allah semata.
Sabda Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam, diriwayatkan oleh Al Imam Muslim rohimahullah dalam kitab Shohihnya,
مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَكَفَرَ بِمَا يُعْبَدُ مِنْ دُونِ اللَّهِ حَرُمَ مَالُهُ وَدَمُهُ وَحِسَابُهُ عَلَى اللَّهِ
“Barangsiapa yang mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallah dan kufur/mengingkari terhadap seluruh ibadah kepada selain Allah (maka) darahnya dan hartanya haram (terlindungi) sedangkan hisabnya (perhitungan amalmya) di sisi Allah” (HR Muslim no 23)
Share Yuk! | Join TELEGRAM | https://t.me/manhajulhaq
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.
