๐ด๐ด๐ด
Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,
“Hidayah itu ada EMPAT tingkatan dan disebutkan dalam al-Qur’an.
๐ด๐ด๐ด
● TINGKATAN PERTAMA: Hidayah umum.
Hidayah ini adalah hidayah pada hewan, manusia, dan setiap makhluk. Allah Ta’ala berfirman,
ุณَุจِّุญِ ุงุณْู َ ุฑَุจَِّู ุงْูุฃَุนَْูู , ุงَّูุฐِู ุฎَََูู َูุณََّٰูู , َูุงَّูุฐِู َูุฏَّุฑَ ََููุฏَٰู
“Sucikanlah nama Robbmu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk..” (QS al-A’laa: 1-3).
Dalam ayat ini disebutkan empat perkara:
(1) kholaqo (menciptakan),
(2) fasawwa (menyempurnakan),
(3) qoddaro (menentukan kadar sebab maslahat dalam kehidupan dan aktivitas),
(4) fahadaa (memberi petunjuk).
๐ด๐ด๐ด
● TINGKATAN KEDUA: Hidayah bayan wa dalalah (hidayah penjelasan dan petunjuk).
Yang dimaksud adalah hidayah berupa penjelasan kepada hamba dan hal ini tidak mengharuskan mendapatkan hidayah yang sempurna.
Allah Ta’ala berfirman mengenai tingkatan kedua dari hidayah adalah ayat,
َูุฃَู َّุง ุซَู ُูุฏُ ََููุฏََْููุงُูู ْ َูุงุณْุชَุญَุจُّูุง ุงْูุนَู َٰู ุนََูู ุงُْููุฏَٰู
“Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk..” (QS Fussilat: 17)
๐ด๐ด๐ด
● TINGKATAN KETIGA: Hidayah taufik dan ilham.
Hidayah diberikan kepada siapa saja yang Allah kehendaki sebagaimana disebutkan dalam ayat,
َูุงَُّููู َูุฏْุนُู ุฅَِٰูู ุฏَุงุฑِ ุงูุณََّูุงู ِ ََْูููุฏِู ู َْู َูุดَุงุกُ ุฅَِٰูู ุตِุฑَุงุทٍ ู ُุณْุชَِููู ٍ
“Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)..” (QS Yunus: 25)
Ada yang diberikan hidayah berupa penjelasan, tetapi belum tentu mendapatkan hidayah taufik.
ุฅََِّูู َูุง ุชَْูุฏِู ู َْู ุฃَุญْุจَุจْุชَ َََِّٰูููู ุงََّููู َْููุฏِู ู َْู َูุดَุงุกُ ۚ
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya..” (QS al-Qasas [28]: 56)
๐ด๐ด๐ด
● TINGKATAN KE-EMPAT: Hidayah di akhirat menuju surga atau neraka.
Allah Ta’ala berfirman,
ุงุญْุดُุฑُูุง ุงَّูุฐَِูู ุธََูู ُูุง َูุฃَุฒَْูุงุฌَُูู ْ َูู َุง َูุงُููุง َูุนْุจُุฏَُูู , ู ِْู ุฏُِูู ุงَِّููู َูุงْูุฏُُููู ْ ุฅَِٰูู ุตِุฑَุงุทِ ุงْูุฌَุญِูู ِ
(kepada malaikat diperintahkan): “kumpulkanlah orang-orang yang zholim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah, selain Allah; maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka..” (QS as-Saffat: 22-23)
๐ด๐ด๐ด
Adapun perkataan penghuni surga,
ุงْูุญَู ْุฏُ َِِّููู ุงَّูุฐِู َูุฏَุงَูุง َِٰููุฐَุง َูู َุง َُّููุง َِْูููุชَุฏَِู ََْูููุง ุฃَْู َูุฏَุงَูุง ุงَُّููู
“Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk..” (QS al-A’raf [7]: 43)
[Miftah Daar As-Sa’adah, jilid 1, hlm. 303-305]
=====๐ด๐ด๐ด๐ด๐ด=====
๐ https://bbg-alilmu.com/archives/64455
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.