Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Tuesday, October 17, 2023

Sejarah Negeri Palestina Dari Zaman Baheula Sampai Saat Ini (Bag.3)

Sejarah Negeri Palestina Dari Zaman Baheula Sampai Saat Ini (Bag.3)
Bismillah...

¶ Ringkas cerita setelah Bani Israil berhasil dibawa oleh Nabi Musa alaihis salâm menyeberangi lautan yang dibelah oleh tongkatnya Nabi Musa dengan izin Allah serta selamat dari kejaran Fir'aun dan bala tentaranya, maka Allah perintahkan agar mereka mendiami negeri Palestina, negeri leluhur mereka yaitu Nabi Nabi Ya'qub (Israil) alaihis salâm tinggal sebelumnya disana. 

Allah ﷻ berfirman :

يَا قَوْمِ ادْخُلُوا الأرْضَ الْمُقَدَّسَةَ

Hai kaumku masuklah ke tanah suci (Palestina).” (Al Maidah: 21).

¶ Namun ternyata sekarang negera Palestina sedang didiami oleh kaum yang sangat kuat. Sebenarnya Bani Israil tidak perlu khawatir, bahwa mereka nantinya bisa mengusir kaum tersebut, lagi pula mereka telah melihat sebelumnya dengan mata kepada mereka sendiri mukjizat-mukjizat Nabinya Musa alaihis Salâm dalam menghadapi Fir'aun dan bala pasukannya yang merupakan kekuatan terbesar pada waktu itu. Allah ﷻ telah memerintahkan Bani Israil untuk berjihad, namun mereka enggan. 

Allah ﷻ berfirman :

قَالُوا يَا مُوسَى إِنَّ فِيهَا قَوْمًا جَبَّارِينَ وَإِنَّا لَنْ نَدْخُلَهَا حَتَّى يَخْرُجُوا مِنْهَا فَإِنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا فَإِنَّا دَاخِلُونَ

"Mereka ber­kata, 'Hai Musa, sesungguhnya didalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali ti­dak akan memasukinya sebelum mereka keluar darinya. Jika mere­ka keluar darinya, pasti kami akan memasukinya'.” (Al-Maidah: 21-22).

Kemudian puncak kekurangajarannya mereka sampai tega mengatakan kepada Nabinya :

قَالُوا يَا مُوسَى إِنَّا لَنْ نَدْخُلَهَا أَبَدًا مَا دَامُوا فِيهَا فَاذْهَبْ أَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلا إِنَّا هَاهُنَا قَاعِدُون

"Mereka berkata, 'Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya. Karena itu, pergi­lah kamu bersama Tuhanmu dan berperanglah kamu berdua, se­sungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja'.” (Al-Maidah: 24).

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitabnya "Al-Bidâyah wa an-Nihayah" (2/124 via islamweb) menyebutkan siapa kaum yang ditakuti oleh Bani Israil yang sedang mendiami negeri Palestina, beliau berkata :

والمقصود أن موسى ، عليه السلام ، لما انفصل من بلاد مصر ، وواجه بلاد بيت المقدس وجد فيها قوما من الجبارين ، من الحيثانيين ، والفزاريين ، والكنعانيين ، وغيرهم فأمرهم موسى ، عليه السلام ، بالدخول عليهم ، ومقاتلتهم

"Maksudnya Nabi Musa alaihis Salâm setelah lolos dari Mesir, maka Beliau mengarah ke Baitul Maqdis (Palestina), namun sekarang sedang didiami oleh kaum yang kuat, dari kalangan suku Haitsaniyyin, Fazarayyin, Kan'aniyyin dan selain mereka. Maka Musa alaihis Salâm memerintahkan Bani Israil agar masuk ke Baitul Maqdis dan memerangi mereka."

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya menukil riwayat Israiliyyat bahwa kaum yang kuat tersebut adalah kaum 'Amaliqah, yang memiliki tubuh raksasa. Namun yang seharusnya mereka imani bahwa sekuat apapun musuh, jika Allah bersama mereka, maka semua rintangan itu akan terasa mudah untuk dilalui, sekalipun menurut perhitungan akal manusia itu adalah perkara yang mustahil. Oleh karenanya, dua orang mukmin yang menjadi pengikut Nabi Musa mengetahui perkara ini dengan baik, yang mana komentar mereka diabadikan oleh Allah :

قَالَ رَجُلانِ مِنَ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمَا ادْخُلُوا عَلَيْهِمُ الْبَابَ فَإِذَا دَخَلْتُمُوهُ فَإِنَّكُمْ غَالِبُونَ وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya. "Serbulah mereka melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila ka­lian memasukinya, niscaya kalian akan menang. Dan hanya ke­pada Allah hendaknya kalian bertawakal, jika kalian benar-benar orang yang beriman." (Al-Maidah: 23).

Menurut penafsiran dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu mereka berdua adalah Yusya’ bin Nun dan Kalib bin Yufana.

¶ Akibat sikap pembangkangan dari mayoritas Bani Israil, maka Allah ﷻ menghukum mereka tersesat selama 40 tahun, FirmanNya :

فَإِنَّهَا مُحَرَّمَةٌ عَلَيْهِمْ أَرْبَعِينَ سَنَةً يَتِيهُونَ فِي الأرْضِ

"Maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tih) itu." (Al-Maidah: 26).

Lihatlah bahwa negerinya Allah itu, pada hakikatnya tidak berhak dikuasai oleh orang-orang yang kufur terhadap perintahNya dan mengingkari para RasulNya. 

¶ Pada masa ketersesatan jalan mereka inilah, Nabi Harun wafat, tiga tahun kemudian menyusul Nabi Musa alaihimas salâm. 


Abu Sa'id ath-Thighali


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02KmJ5iNiBvjTn6U4NVirvCGBXBH6x3NHb6VLz71Tt6CJr7a8aPRnvGZjKhKny4U26l&id=100034708846450

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive