Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Wednesday, November 1, 2023

Jika Do'a Kita Tidak Dikabulkan

Jika Do'a Kita Tidak Dikabulkan
Bismillah...

Mungkin ada diantara kita yang telah banyak menengadahkan tangannya untuk berdo'a kepada Allah dengan sungguh-sungguh tetapi ternyata Allah subhanahu wa ta’ala tidak atau belum mengabulkan do'anya. Padahal semua sebab-sebab dikabulkan do'a telah dilakukannya, seperti :

- Ikhlas dan tidak berbuat syirik.

- Memulai dengan pujian dan salawat.

- Dengan sungguh-sungguh dan tidak lalai.

- Yakin akan dikabulkan oleh Allah.

- Memilih waktu dan tempat mustajab.

- Meninggalkan makanan, minuman dan pakaian haram.

- Meninggalkan maksiat dan bertaubat.

- Mengerjakan ketaatan dan bertawasul dengan nama-nama Allah, dan lain-lain.

Dia berkata, “Ada apa gerangan? Mengapa ini bisa terjadi? Bukankah Allah Maha Kuasa dan mengabulkan do'a-do'a hamba yang berdoa kepada-Nya? Apakah Allah tidak sayang kepadaku? Bukankah Allah mengatakan:

{ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ}

Berdo'alah kepada-Ku, Aku akan mengabulkannya untuk kalian.’ (QS Ghafir: 60).”

Sabarlah wahai Saudaraku sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ أَحَدٍ يَدْعُو بِدُعَاءٍ إِلاَّ آتَاهُ اللَّهُ مَا سَأَلَ أَوْ كَفَّ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهُ، مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ.

Tidak ada seorang pun yang berdo'a dengan sebuah do'a kecuali Allah akan mengabulkan apa yang dimintanya atau memalingkannya dari keburukan yang semisalnya, selama dia tidak berdo'a yang mengandung dosa atau pemutusan silaturahmi.

(HR At-Tirmidzi no. 3381. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani)

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ ، وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ ، إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ : إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الآخِرَةِ ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا قَالُوا : إِذًا نُكْثِرُ ، قَالَ : اللَّهُ أَكْثَرُ.

Tidak ada seorang muslim pun yang berdo'a dengan sebuah do'a yang tidak terkandung didalamnya dosa dan pemutusan silaturahmi, kecuali Allah akan memberikannya salah satu dari ketiga hal berikut: Allah akan mengabulkannya dengan segera, mengakhirkan untuknya di akhirat atau memalingkannya dari keburukan yang semisalnya.

Para sahabat berkata, “Kalau begitu kami akan memperbanyak do'a kami.” Beliau berkata, “Allah lebih banyak lagi.

(HR Ahmad 11133 dari Abu Said Al-Khudri. Sanad-nya dinyatakan jayyid oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth dan yang lainnya)

Dari kedua hadits di atas kita dapat memahami bahwa seseorang yang telah benar-benar melaksanakan sebab-sebab dikabulkannya do'a, insya Allah doanya akan dikabulkan oleh Allah. Jika tidak dikabulkan, maka akan diakhirkan atau diberikan kebaikan oleh Allah di hari kiamat atau Allah akan sengaja tidak mengabulkan do'anya di dunia agar dia terhindar dari akibat buruk apabila do'a tersebut dikabulkan dan Allah memalingkannya kepada sesuatu yang lebih baik dari apa yang dia minta.

Pada hadits kedua, kita dapat melihat semangat para sahabat dalam beribadah, mereka mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak do'a kami.” Itulah yang seharusnya kita lakukan kepada Allah, yaitu memperbanyak do'a kepada Allah.

Adapun perkataan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Allah lebih banyak lagi”, para ulama menyebutkan beberapa makna dari perkataan tersebut, diantaranya:

  • Allah akan lebih banyak mengabulkannya daripada banyaknya do'a yang kalian minta.
  • Allah akan lebih banyak memberikan karunia dan keutamaan daripada do'a yang kalian minta.
  • Allah tidak akan lemah dengan banyaknya permintaan kalian dan lain-lain.

Dengan melihat kedua hadist diatas dengan lafaz yang berbeda, maka tentu kita akan bertambah yakin bahwa Allah Maha Adil, Maha Bijaksana, Maha Mengetahui seluruh hikmah dan Maha Sayang kepada hamba-hambanya.

Mudah-mudahan kita bisa terus bersabar menghadapi kehidupan di dunia ini dan mensyukuri seluruh apa yang Allah berikan kepada kita serta bisa selalu berbaik sangka kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Didalam hadits qudsi Allah subhanahu wa ta’ala mengatakan,

(( أنا عندَ ظنِّ عبدي بي ، فليظنَّ بي ما شاء ))

Aku berdasarkan prasangka hamba-Ku terhadap-Ku. Oleh karena itu, berprasangkalah terhadap-Ku sesuka hatinya.”

(HR Al-Bukhari no. 7405 dan Muslim no. 2675)

Dan didalam riwayat lain terdapat tambahan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

(( فلا تظنُّوا بالله إلا خيراً ))

Janganlah kalian berprasangka kepada Allah kecuali dengan prasangka yang baik.”

(HR Ibnu Abid-Dunya dalam ‘Kitab Husni Dzhanni Billah’ no. 84)

Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat. Amin.


DAFTAR PUSTAKA :

1. Jami’ Al-Ulum wa Al-Hikam. Ibnu Rajab Al-Hanbali.

2. Tuhfatul-Ahwadzi Bisyarhi Jami’ At-Tirmidzi. Al-Mubarakfuri.


Penulis: Ustadz Said Yai Ardiansyah, Lc., MA


Sumber : https://muslim.or.id/22599-jika-doa-kita-tidak-dikabulkan.html


Via HijrahApp

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive