Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Wednesday, November 22, 2023

Mutiara Salaf : Empat Tingatan Orang Yang Terkena Musibah

Mutiara Salaf : Empat Tingatan Orang Yang Terkena Musibah
Bismillah...

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ’Utsaimin rohimahullah berkata,

Keadaan manusia yang tertimpa musibah terbagi dalam beberapa tingkatan:

Pertama: Orang yang Bersyukur

Kedua:  Orang yang Ridho

Ketiga:  Orang yang Bersabar

Keempat: Orang yang Berputus Asa

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด

▶️ Adapun orang yang BERPUTUS ASA, maka hanya akan melakukan suatu perbuatan yang dilarang. Yakni, marah terhadap ketetapan Allah Robb semesta alam, yang di tangan-Nya kekuasaan di langit dan dibumi. Milik-Nya lah segala kekuasaan, dan Ia berbuat sekehendak-Nya.

▶️ Dan adapun orang yang BERSABAR, sungguh dia telah melakukan kewajibannya (yaitu bersabar). Dan yang dimaksud bersabar adalah seseorang menanggung musibah dengan sabar. Yakni dia memandang bahwasanya musibah itu pahit, berat, sulit, dan benci musibah itu menimpanya. Akan tetapi dia menanggungnya dan menahan dirinya dari perbuatan yang haram, dan yang demikian ini adalah kewajiban.

▶️ Dan adapun RIDHO. Yakni, orang yang tidak tersibukkan atas musibah yang menimpanya. Dia memandang bahwa musibah ini datangnya dari sisi Allah dan dia ridho, dengan keridhoan yang sempurna. Dan tidaklah menjadikan didalam hatinya rasa kecewa dan menyesal atasnya.

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด

Karena dia ridho, yakni dengan keridhoan yang sempurna. Keadaannya yang demikian ini lebih tinggi dari keadaan orang yang bersabar. Keridhoan yang seperti itu adalah lebih utama (mustahab), akan tetapi bukanlah merupakan suatu kewajiban.

▶️ Dan adapun orang yang BERSYUKUR, dia bersyukur kepada Allah atas musibah ini. Akan tetapi bagaimana caranya dia dapat bersyukur kepada Allah..? Sedangkan hal tersebut  adalah suatu musibah.

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด

Jawabannya: Dari dua sisi

PERTAMA: Dengan melihat seseorang yang tertimpa musibah yang lebih besar. Kemudian dia bersyukur kepada Allah karena dia tidak tertimpa musibah yang semisalnya.

Dan dalam permasalahan ini, terdapat hadits: “Janganlah kalian melihat orang yang di atas kalian (kenikmatan duniawinya), dan lihatlah orang yang berada di bawah kalian. Karena yang demikian itu, akan menjadikan kalian tidak meremehkan nikmat Allah atas kalian..”

KEDUA: Dia tahu bahwasanya dengan adanya musibah ini akan diampuni dosa-dosanya. Akan diangkat derajatnya jika dia bersabar. Dan segala sesuatu yang ada di akhirat itu lebih baik dibandingkan dengan apapun yang ada di dunia. Maka diapun bersyukur kepada Allah.

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด

Dan juga, perlu dipahami bahwa,  manusia yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, kemudian orang-orang sholeh, kemudian orang terbaik setelahnya dan terbaik lagi seterusnya.

Maka hendaknya seseorang berharap menjadi bagian dari orang-orang yang sholeh karenanya. Dan bersyukur kepada Allah subhanahu wata’ala atas nikmat ini..”

(Syarah Al-Mumti’)

Musibah itu Tanda Allah Cinta

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ุฅِู†َّ ุนِุธَู…َ ุงู„ْุฌَุฒَุงุกِ ู…َุนَ ุนِุธَู…ِ ุงู„ْุจَู„ุงَุกِ ูˆَุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุฅِุฐَุง ุฃَุญَุจَّ ู‚َูˆْู…ًุง ุงุจْุชَู„ุงَู‡ُู…ْ ูَู…َู†ْ ุฑَุถِู‰َ ูَู„َู‡ُ ุงู„ุฑِّุถَุง ูˆَู…َู†ْ ุณَุฎِุทَ ูَู„َู‡ُ ุงู„ุณَّุฎَุทُ

Sesungguhnya balasan terbesar adalah dari ujian terberat. Jika Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan memberikan cobaan kepada mereka. Barangsiapa ridho, maka Allah pun ridho. Dan barangsiapa murka, maka baginya murka Allah.” (HR. Tirmidzi)


======๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด======

๐ŸŒ https://bbg-alilmu.com/archives/65203

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive