Hati kita butuh untuk selalu dijaga dan dibersihkan dari berbagai kotoran dosa. Oleh sebab itu seorang muslim diajari untuk banyak beristighfar dan bertaubat kepada Allah...
Ketika kita beristighfar maka itu artinya kita mohon kepada Allah agar menutupi dosa dan menghapuskan hukuman serta pengaruhnya. Sebagaimana dzikir maka istighfar juga tidak boleh hanya berhenti di lisan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ العَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ، فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ، وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ
“Apabila seorang hamba melakukan suatu dosa, maka di titikkan dalam hatinya sebuah titik hitam dan apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan dan apabila ia kembali maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutup hatinya.” (HR. Tirmidzi no. 3257)
Istighfar juga butuh landasan keyakinan hati, harapan, rasa takut dan tawakal kepada Allah. Istighfar yang disertai perasaan bersalah, mengakui dosa, dan menyesali kesalahannya.
Jika hati kosong dari dzikir dan istighfar maka ia menjadi keras, membeku dan mati. Jika hati telah mati maka nasihat tidak lagi mempan. Berbuat dosa juga tidak lagi terasa menyakitkan.
Kita berlindung kepada Allah dari al-khudzlan; yaitu ditelantarkan dan tidak diberi pertolongan oleh Allah. Karena kunci kebaikan adalah taufik dari Allah dan taubat dari hamba. Wallahul musta'aan...
Baca juga : Makna Istighfar
💼 Pesan ini dipersembahkan oleh Channel Telegram Keluarga Alumni Al-Atsari
Bersama merawat dakwah
Bersama menuju Jannah...
🖥 Didukung oleh
Official Website Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
Homepage : www.ypia.or.id
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.
