Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Thursday, December 14, 2023

(JANGAN) Sembarang Membaca Tulisan Atau Kitab

(JANGAN) Sembarang Membaca Tulisan Atau Kitab
Bismillah...

Pengaruh bacaan itu sungguh dahsyat. Banyak orang terpengaruh dengan apa-apa yang dibaca. Seseorang bisa rusak aqidah dan akhlak karena bacaan sebuah buku. Dan sebaliknya seseorang menjadi baik aqidah dan akhlaknya karena buku juga. 

Orang yang banyak membaca kitab-kitabnya Hasan Al Bana, Sayid Qutub, Said Hawwa, Yusuf Qordhowi dan yang lainnya dari para pembesar Ikhwanul Muslimin, lambat laun dia akan terwarnai pemikiran dan pemahaman Ikhwanul Muslimin. 

Yang membaca tulisan-tulisannya Khomaini, Ali Syari'ati, Murtadha Muthahhari dan yang lainnya dari para tokoh rafidhah, seperti juga kitab Ushul al Kaafi, Al Anwar an Nu’maniyah, Bihar Al Anwar, Ajma’ul Fadha’ih, Ar Raudhah minal Kafi, As Sujud ‘Alaa at Turbah al Huseiniyah, Ash Shirat al Mustaqim ila Mustahiq at Taqdim, Awa’ilul Maqalaat, Fashlul Khitab, Miftahul Jinan, Syarh Nahjih Balaghah, Mira’ah al Anwar wa Misykah al Asrar, Hadits al Ifk, Haqqul Yaqin, Tafsir al ‘Ayasyi, Tafsir al Quumi, Tafsir ash Shafi, Tahdzibul Ahkam, lama kelamaan akan terpengaruh, minimal sudah mulai bertoleransi dengan rafidhah, kemudian memuji rafidhah dan puncaknya melaknat mayoritas para sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam, terutama Abu Bakar, Umar dan Aisyah radhiyallahu anhum.

Begitu pula buku-bukunya shufi, filsafat, atheisme dan yang lainnya sangat berpengaruh kuat untuk merubah akhlak, pemikiran dan keyakinan seseorang. 

Oleh karena itu para salaf telah melarang membaca buku-buku hizbiyyun harokiyyun mubtadiuun. Sudah banyak orang berjatuhan, berguguran dan tersesat dari kebenaran akibat dari bacaan buku yang salah. 

Sa’id bin Amr Al-Bardza’i rahimahullah berkata:

شهدت أبا زرعة وسئل عن الحارث المحاسبي وكتبه فقال للسائل إياك وهذه الكتب هذه كتب بدع وضلالات عليك بالأثر فإنك تجد فيه ما يغنيك عن هذه الكتب

Aku menyaksikan Al-Imam Abu Zur’ah dan beliau ditanya tentang Al-Harits Al-Muhasibi (tokoh ahlul hawa) dan kitab-kitabnya. Beliau berkata kepada penanya: “Jauhilah KITAB-KITAB INI! Ini adalah kitab-kitab bid’ah dan kesesatan. Wajib atasmu berpegang pada atsar (As-Salaf)! Karena kamu akan mendapatkan sesuatu yang mencukupi dari kitab-kitab tersebut.” (Tarikh Baghdad: 8/215, Siyar A’lamin Nubala’: 12/112).

Al-Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi rahimahullah berkata:

ومن السنة: هجران أهل البدع ومباينتهم، وترك الجدال والخصومات في الدين، وترك النظر في كتب المبتدعة، والإصغاء إلى كلامهم، وكل محدثة في الدين بدعة

Dan termasuk dari As-Sunnah adalah memboikot dan menjauhi ahlul bid’ah, tidak mengadakan perdebatan dalam Ad-Dien, tidak melihat (apalagi menukil) dalam KITAB-KITAB AHLUL BID’AH, dan tidak mendengarkan ucapan mereka. Setiap perkara baru dalam Ad-Dien adalah bid’ah.” (Lum’atul I’tiqad: 32).

Seorang ulama ditanya, 

هل لطالب العلم أن يقرأ في كتب المبتدعة والطرقية؟

Apakah boleh seorang Thulabul Ilmi membaca BUKU-BUKU AHLUL BID'AH dan jalan-jalan metodenya?

Beliau menjawab :

...فلا يصح أن يأخذ طالب العلم إلا من كتب الثقات من أهل العلم المعروفين بالديانة واتباع السنة ومجانبة البدعة...

Maka tidak boleh seorang thulabul ilmi mengambil (membaca) kecuali dari buku-buku ahlul ilmi yang makruf agamanya dan mengikuti sunnah dan menjauhi bid'ah. (lebih lengkapnya silahkan baca di https://www.islamweb.net/ar/fatwa/128871/هل-لطالب-العلم-أن-يقرأ-في-كتب-المبتدعة-والطرقية).

Berkata Syekh Sholeh Al Fauzan hafidzahullah :

لا يجوز قراءة كتب المبتدعة، ولا سماع أشرطتهم إلا لمن يريد أن يردّ عليهم ويُبيّن ضلالهم. أما الإنسان المبتدئ،وطالب العلم، أو العامي، أو الذي لا يقرأ إلا لأجل الإطلاع فقط، لا لأجل الرد وبيان حالها،فهذا لا يجوز له قراءتها؛ لأنها قد تؤثر في قلبه وتُشبّه عليه فيصاب بشرها. فلا يجوز قراءة كتب أهل الضلال إلا لأهل الاختصاص من أهل العلم للرد عليها، والتحذير منها

Tidak boleh MEMBACA BUKU-BUKU PARA PELAKU BID’AH dan tidak juga mendengarkan kaset-kaset mereka kecuali bagi siapa yang bertujuan untuk membantah mereka dan menjelaskan kesesatan mereka. Adapun seorang pemula dalam ilmu agama, atau seorang penuntut ilmu, atau orang awam, atau orang yang tujuan membacanya hanya untuk sekedar tahu saja dan bukan untuk membantah dan menjelaskan kesesatannya, maka mereka semua tidak boleh untuk membacanya.

Karena terkadang isi dari buku-buku itu bisa mempengaruhi atau menanamkan syubhat (kerancuan) ke dalam hatinya, sehingga diapun tertimpa kejelekan dari buku tersebut. Karenanya tidak boleh membaca buku-buku para pengikut kesesatan kecuali para ulama guna membantah dan mentahdzir mereka. (Min Fatawa As-Siyasah Asy-Syar’iyah soal no. 18).


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid08Gpdbzv4NBHZwZzBdEad2nBjQ4CD7JqaEfxRiw7UmXajEPJSXQtgfAtqcAfBZrzxl&id=100063495759389


AFM

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive