Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Monday, December 25, 2023

Kekuasaan Itu Dipergilirkan

Kekuasaan Itu Dipergilirkan
Bismillah...

Masa kejayaan (kemenangan) dan kehancuran itu dipergilirkan, tidak ada yang kekal abadi. Suatu waktu akan berjaya, suatu waktu akan hancur. Suatu waktu menang, suatu waktu akan kalah. Begitulah sunnatullah kehidupan. 

Allah Ta'ala berfirman, 

وَتِلْكَ الأيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ

Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran). (Ali Imran: 140).

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah, 

أي : نديل عليكم الأعداء تارة ، وإن كانت العاقبة لكم لما لنا في ذلك من الحكم

Yaitu Kami pergilirkan kemenangan itu bagi musuh kalian atas diri kalian dalam sesekali waktu, sekalipun pada akhirnya akibat yang terpuji kalian peroleh, juga kemenangan. Kami lakukan demikian itu karena kebijaksanaan Kami yang mengandung hikmah (buat kalian). (Tafsir Ibnu Katsir) 

Berkata Syekh As Sadi rahimahullah, 

ومن الحكم في ذلك أن هذه الدار يعطي الله منها المؤمن والكافر، والبر والفاجر، فيداول الله الأيام بين الناس، يوم لهذه الطائفة، ويوم للطائفة الأخرى؛ لأن هذه الدار الدنيا منقضية فانية، وهذا بخلاف الدار الآخرة، فإنها خالصة للذين آمنوا.

Dan diantara hikmah lain adalah bahwa dunia ini telah Allah berikan kepada orang yang beriman dan orang kafir, orang baik dan orang jahat. Begitulah Allah menggilir hari (masa kejayaan dan keruntuhan) di antara manusia, hari ini untuk kelompok itu dan hari yang lain untuk kelompok lainnya, karena negeri dunia ini musnah dan fana, hal ini tentunya berbeda dengan negeri akhirat, karena negeri itu khusus bagi orang-orang yang beriman. (Tafsir As Sadi). 

Begitu pula kepemimpinan, kerajaan atau kekuasaan, ini pun dipergilirkan. Dan sejarah telah mencatat silih bergantinya siapa yang memegang tampuk kepemimpinan dalam suatu negeri. Dulu si pulan berkuasa dan sekarang si alan. 

Boleh jadi bergilirnya kekuasaan tersebut mungkin karena digantikan, mungkin karena dipecat, mungkin karena dikudeta dan yang lainnya. Namun yang pasti, karena ajal menjemputnya. 

Allah Ta'ala berfirman:

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنزعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Katakanlah, "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu". (QS.Ali Imran : 26).

Oleh karena itu, walaupun manusia berusaha keras untuk mempertahankan kekuasaan, tetaplah kekuasaan itu akan beralih ke yang lainnya. Begitu pula, walaupun manusia berusaha keras untuk meraih kekuasaan, namun jika belum dikehendaki Allah Ta'ala, maka kekuasaan itu pun tidak akan pula diraihnya. Semua atas kehendak dan ketetapan takdir Allah Ta'ala. 

Berkata Ubadah bin Ash-Shamit Radhiyallahu anhu :

يَا بُنَيَّ إِنَّكَ لَنْ تَطْعَمَ طَعْمَ الْإِيمَانِ، وَلَنْ تَبْلُغْ حَقَّ حَقِيقَةِ الْعِلْمِ بِاللهِ حَتَّى تُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ: قُلْتُ: يَا أَبَتَاهُ وَكَيْفَ لِي أَنْ أَعْلَمَ مَا خَيْرُ الْقَدَرِ مِنْ شَرِّهِ؟ قَالَ: تَعْلَمُ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ. يَا بُنَيَّ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: ” إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللهُ الْقَلَمُ، ثُمَّ قَالَ: اكْتُبْ فَجَرَى فِي تِلْكَ السَّاعَةِ بِمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ” يَا بُنَيَّ إِنْ مِتَّ وَلَسْتَ عَلَى ذَلِكَ دَخَلْتَ النَّارَ

Wahai anakku! Sungguh kamu tidak akan bisa merasakan lezatnya iman, dan tidak akan mencapai kebenaran hakekat ilmu terhadap Allâh, sebelum kamu meyakini takdir yang baik dan yang buruk. Anaknya bertanya, “Wahai bapakku, bagaimana aku mengetahui takdir yang baik dan yang buruk?” Beliau menjawab, “Kamu mengetahui bahwa apa yang telah ditakdirkan tidak menimpa dirimu pasti tidak akan menimpamu, dan apa yang telah ditakdirkan menimpa dirimu pasti tidak akan meleset. Wahai anakku, aku telah mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya pertama kali yang diciptakan Allâh adalah pena, kemudian Allâh berfirman kepadanya: “Tulislah!”. Maka terjadilah semenjak saat itu dengan apa yang terjadi sampai hari kiamat. Wahai anakku, jika kamu mati tidak dalam keyakinan seperti ini, kamu pasti masuk neraka. (HR. Ahmad. Berkata Syu'aeb Al Arnuth : Hadist Shahih).


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0tKubnueeFhYWiTYn2ixFrdVrgB8FsuKQeSiS25iK6ucTJGiCSZETnGEjAYQuSg4El&id=100009878282155


AFM

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive