Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Friday, July 13, 2018

Menjadi Pengikut Da'i Sejuta Penggemar

Menjadi Pengikut Da'i Sejuta Penggemar
Kuantitas tanpa Kualitas

Syaikh Abdul Aziz Ar-Rayyis hafidzahullahu berkata: Di dalam berdakwah kepada Allah tidak dibenarkan terperdaya dengan kuantitas (banyaknya fans)[1]. Karena kebanyakan yang merusak para da’i kepada Allah adalah ambisi untuk menarik massa sebanyak-banyaknya dan mengejar kuantitas fansnya.

Sungguh hal ini telah menelan korban sebagian orang-orang yang mulia hingga mereka harus banting harga (aqidah dan manhaj) demi menarik massa sebanyak-banyaknya[2].

Ini adalah suatu kesalahan serta kekeliruan, karena Allah tidak memerintahkan kita untuk memberikan hidayah taufik[3] kepada manusia.

Sebab hidayah taufik ada di Tangan Allah.  Kita hanya diperintahkan untuk berusaha menyeru manusia kepada petunjuk dengan metode yang disyariatkan[4].

Jika ada seseorang yang mau menerima dakwahnya maka alhamdulillah. Namun jika tidak ada yang menerima maka kita ada udzur dan kita telah melaksanakan kewajiban.

Dan kita tidaklah lebih baik dari seorang nabi yang datang pada hari kiamat namun dia tidak memiliki pengikut sama sekali.

Telah shahih di dalam sunan Abu Dawud bahwa Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu suatu hari pernah berkata: “Sesungguhnya dibelakang kalian akan bermunculan berbagai fitnah[5].

Harta akan melimpah ruah, Al-Qur’an akan dibuka hingga dibawa oleh orang mukmin, munafik, laki, perempuan, kecil, tua, budak, dan orang merdeka.

Maka ada orang yang berkata: Mengapa manusia tidak mau mengikutiku padahal aku membaca Al-Qur’an? Mereka tidak akan mengikutiku hingga aku mengarang metode baru (dalam dakwah)[6].

Jauhkanlah diri kalian dari hal-hal yang baru (dalam urusan agama) karena setiap yang baru dalam urusan agama adalah sesat.

Bandingkan hal ini dengan apa yang dilakukan oleh kebanyakan da’i. Kita mohon kepada Allah keselamatan.[7]

-----------------------

[1] Sebagaimana kelompok harakah hizbiyah atau partai yang berlebelkan Islam yang mengumpulkan suara terbanyak demi kursi di parlemen.

[2] Dan inilah yang menimpa sebagian da’i “salafi” di negeri kita ini yang ceramahnya "asal bapak suka" yang penting abang bergembira tanpa memperhatikan skala prioritas dalam berdakwah yaitu dakwah kepada tauhid uluhiyah dan memperingatkan umat dari kesyirikan dengan segala bentuknya.

[3] Hidayah ada dua:

1. Hidayah irsyad (seperti menasehati dan menjelaskan kebenaran). Ini yang bisa dilakukan oleh para da’i

2. Hidayah taufiq yaitu menjadikan orang bisa menerima kebenaran. Ini hanya di Tangan Allah. Allah berfirman:

لَّيۡسَ عَلَيۡكَ هُدَٮٰهُمۡ وَلَـٰڪِنَّ ٱللَّهَ يَهۡدِى مَن يَشَآءُ‌ۗ

"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya". (QS. Al-Baqarah : 272)

[4] Dakwah adalah ibadah yang harus ikhlas karena Allah dan harus mengikuti metode Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka tidak boleh kita mengarang metode sendiri dalam berdakwah seperti dengan nasyid, sandiwara, mengutamakan masalah rumah tangga daripada masalah aqidah dan manhaj, dakwah lewat jalur politik yang kotor dll. Lihat kitab Al-Hujaj Al-Qawiyah fii anna wasaail ad-dakwah tauqifiyah oleh Syaikh DR. Abdussalam Barjas rahimahullahu.

[5] Dan sungguh kita telah melihat fitnah yang dahsyat di akhir-akhir ini, bukan hanya fitnah dari luar dakwah salafiyah bahkan juga dari dalam. Fitnah yang menjadikan sebagian da’i berguguran di tengah jalan dalam segi manhaj dan aqidah.

[6] Orang arab mengatakan:

  خالف تعرف

Buatlah sensasi engkau akan terkenal.

Di zaman ini banyak orang yang membuat sensasi dalam dakwah bukan hanya yang diluar da’i salafi bahkan yang mengaku da’i salafi juga.

Ada yang ceramah dengan menonjolkan hafalan nomor ayat atau hadits bahkan letaknya di sebelah kiri atau kanan, atas atau bawah.

Ada sebagian lagi ceramah dengan membawa artis hingga menyulapnya menjadi ustadz jadi-jadian. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita untuk istiqomah diatas dakwah salafiyah yang murni hingga akhir hayat nanti.

Ustadz Abdurrahman thoyyib lc

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Popular Posts

Blog Archive