Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Tuesday, October 30, 2018

Sunnah Hari Jum'at Yang Terlupakan

Sunnah Hari Jum'at Yang Terlupakan
Memotong kuku, Mencabut Bulu Ketiak dan Mencukur Bulu Kemaluan adalah sunnah hari Jum'at yang terlupakan oleh kita.

Sesungguhnya agama Islam adalah agama yang sempurna dan telah mengatur berbagai macam perkara yang akan mendatangkan kebaikan bagi tiap hambanya. Di antaranya, agama ini telah mengajarkan kepada umatnya mengenai sunnah-sunnah fitrah.

Sunnah Fitrah adalah suatu tradisi yang apabila dilakukan akan menjadikan pelakunya sesuai dengan tabi’at yang telah Allah tetapkan bagi para hambanya, yang telah dihimpun bagi mereka, Allah menimbulkan rasa cinta (mahabbah) terhadap hal-hal tadi di antara mereka,  dan jika hal-hal tersebut dipenuhi akan menjadikan mereka memiliki sifat yang sempurna dan penampilan yang bagus.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْفِطْرَةُ خَمْسٌ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْآبَاطِ

Ada lima macam fitrah , yaitu : khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” [HR. Bukhari no. 5891 dan Muslim no. 258]

Sebagaimana sunnah pada hari jum'at lainnya, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan juga merupakan anjuran, sebagaimana Imam An-Nawawi mengatakan, “Imam Asy-Syafi’i dan para ulama Mazhab Syafi’iyah rahimahumullah menegaskan dianjurkannya memotong kuku dan mencukur rambut-rambut di badan (kumis dan bulu kemaluan, pen.) pada hari Jumat.” [Al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 1:287]

Mencabut bulu ketiak sebagaimana dijelaskan oleh ulama yaitu dengan cara menghilangkan bulu-bulu yang tumbuh di lipatan ketiak. Baik dilakukan dengan cara dicabut, digunting, dan lain-lain. Dengan melakukan hal ini tubuh akan menjadi bersih dan akan menghilangkan bau yang tidak enak yang disebabkan oleh keberadaan kotoran-kotoran yang melekat pada ketiak. [Lihat Al Mulakhos Al Fiqh, 38]

Sedangkan mencukur bulu kemaluan disini yaitu bulu kemaluan di sini adalah bulu yang tumbuh di sekitar kemaluan. Dan boleh mencukurnya dengan alat apa saja, baik berupa alat cukur atau sejenisnya. [Al Mulakhos Al Fiqh, I/37]. Bisa pula dilakukan dengan memotong / menggunting, mencukur habis, atau dengan mencabutnya. [Lihat Al Wajiz fii Fiiqhis Sunnah wal Kitaabil ‘Aziz, 29 dan Fiqh Sunnah, 1/37]

Sunnah ini berlaku baik untuk laki - laki maupun perempuan. Semoga kita dimudahkan untuk mengerjakan sunnah - sunnah di hari Jum'at ini.

Wallahua'lam

Semoga bermanfaat.

===============================

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Popular Posts

Blog Archive