Jawab:
Yang ditanyakan ini adalah tentang sikap sebagian orang yang jika dinasehati ia berkata “taqwa itu di sini (hati)“. Ini kalimat yang benar, karena Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
-التَّقوَى هَاهُنَا – وَيُشيرُ إِلَى صَدرِهِ ثَلاَثَ مَراتٍ
“Taqwa itu ada di sini (beliau menunjuk pada dadanya, dan berkata demikian sebanyak 3x)” (HR. Muslim 239)
Namun orang yang bersabda “taqwa itu di sini (hati)“, beliau juga orang yang mensabdakan:
ألا إن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله، وإذا فسدت فسد الجسد كله
“Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal darah, jika ia baik seluruh tubuh akan baik, dan jika ia rusak seluruh tubuh akan rusak” (Muttaqun ‘alaih)
Ini menunjukkan kerusakan yang tampak secara lahiriah merupakan tanda dari rusaknya batin (hati). Sehingga orang yang mengatakan bahwa “taqwa itu di sini (hati)” (yaitu Rasulullah) beliau juga orang yang mengatakan bahwa taqwa itu ada dalam lahiriah. Karena barangsiapa yang hatinya bertaqwa maka pasti anggota tubuhnya juga bertaqwa. Karena Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إذا صلحت صلح الجسد كله، وإذا فسدت فسد الجسد كله
“Jika ia baik seluruh tubuh akan baik, dan jika ia rusak seluruh tubuh akan rusak” (Muttaqun ‘alaih)
Maka kami katakan, kalau memang benar hati anda itu bertaqwa, maka tentu anggota tubuh anda juga harus bertaqwa.
Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
Sumber: http://ar.islamway.net/fatwa/1561
—
Penerjemah: Yulian Purnama
Artikel Muslim.Or.Id
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.