Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Wednesday, August 3, 2022

Keutamaan Muharram (1/15)

Keutamaan Muharram
Bismillah...

PENDAHULUAN

الحمـد للّٰه رب العالميـن، والصـلاة والسـلام على نبينـا محمـد خاتـم الأنبيـاء وسيـد المرسليـن وعلى آلـه وصحبـه أجمعيـن وبعد

Segala puji dan sanjungan hanyalah milik Allah Rabb alam semesta. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad ﷺ, penutup para Nabi dan pemimpin para rasul, juga kepada keluarga dan seluruh sahabat beliau ﷺ.

Sesungguhnya, bulan Allah Muharram adalah bulan yang agung lagi penuh dengan  keberkahan.

Muharram adalah bulan pertama di dalam tahun Hijriah dan salah satu bulan dari bulan-bulan suci (asyhur al-Hurum), sebagaimana yang Allah ﷻ firmankan tentangnya, 

(إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ ...)

Sesungguhnya bilangan bulan-bulan di sisi Allah itu ada dua belas bulan sebagaimana yang Allah tetapkan pada saat Ia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan yang haram (suci). Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kalian menganiaya diri kalian sendiri di bulan-bulan suci ini.” (QS. At-Taubah: 36)

Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abū Bakrah radhiyallāhu ‘anhu, dari Nabi ﷺ beliau bersabda,

«السَّنَـةُ اثنـا عشـر شهـرا منهـا أربعـة حـرم: ثلاثـة متواليـات ذو القعـدة وذو الحجـة والمحـرم، ورجـب مضـر الـذي بيـن جمـادى وشعبـان»

Setahun itu ada dua belas bulan, di antaranya ada empat bulan yang haram (suci). Tiga bulan di antaranya saling berurutan, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Lalu yang satu adalah Rajab-nya suku Mudhar, yang berada di antara Jumādal (ākhirah) dan Sya’bān.”. (HR. Bukhari no. 2958)

Dinamakan dengan Muharram, karena bulan ini adalah bulan “yang diharamkan”, dan sebagai penguat atas keharamannya.[1]

Sebagaimana dalam firman Allah ﷻ,

       (فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ)

...Maka janganlah kalian menganiaya diri kalian sendiri didalamnya

yaitu di dalam bulan-bulan yang haram (suci) ini, karena perbuatan dosa di bulan-bulan ini lebih besar dan lebih nyata dibandingkan di bulan-bulan lainnya.

Ibnu ‘Abbās radhiyallāhu ‘anhu berkata ketika menafsirkan firman Allah di atas,

(فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ) في كلهن ثم اختص من ذلك أربعة أشهر فجعلهن حرامًا و عظّم حرماتهن، و جعل الذنب فيهن أعظم، والعمل الصالح والأجر أعظم

Maka janganlah kalian menganiaya diri kalian sendiri di dalamnya,”  yaitu di setiap bulan, kemudian Allah mengkhususkan keempat bulan ini dan Allah jadikan sebagai bulan-bulan haram (suci), lalu Allah agungkan hurmah (kehormatan)-nya. Maka berbuat dosa di dalamnya lebih dahsyat dosanya, dan beramal shalih di dalamnya lebih besar pahalanya.”

Qatādah rahimahullāh berkata ketika menafsirkan firman Allah di atas,

(فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ) إن الظلم في الأشهر الحرم أعظم خطيئة ووزرًا من الظلم فيما سواها. وإن كان الظلم على كل حال عظيمًا، ولكن اللّه يعظّم من أمره ما يشاء

Maka janganlah kalian menganiaya diri kalian sendiri di dalamnya,”_ sesungguhnya berbuat zhalim (aniaya) di bulan-bulan haram ini lebih besar dosa dan balasannya dibandingkan bulan-bulan lainnya. Apabila kezhaliman di setiap keadaan itu besar (dosanya), maka Allah jadikan kezhaliman di beberapa kondisi lebih besar lagi dengan kehendak-Nya.”

Lalu Qatādah rahimahullāh melanjutkan,

إن اللّه اصطفى صفايا من خلقه:

اصطفى من الملائكة رسلًا ومن الناس رسلًا،

واصطفى من الكلام ذكره،

واصطفى من الأرض المساجد،

واصطفى من الشهور رمضان والأشهر الحرم،

واصطفى من الأيام يوم الجمعة،

واصطفى من الليالي ليلة القدر،

فعظموا ما عظم اللّه،

فإنما تعظّم الأمور بما عظمها اللّه به عند أهل الفهم وأهل العقل

Sesungguhnya Allah memilih makhluk pilihan di antara makhluk-makhluk-Nya. Allah memilih utusan-Nya di antara bangsa malaikat dan manusia; memilih dzikir di antara ucapan; memilih masjid di antara tanah di bumi; memilih Ramadhan dan asyhurul hurum (empat bulan suci) di antara bulan-bulan lainnya; memilih hari Jum’at di antara hari-hari lainnya, dan Laylatul Qadar di antara malam-malam yang lain. Maka agungkanlah semua yang Allah agungkan, karena sesungguhnya, mengagungkan semua hal yang Allah agungkan itu ciri orang yang memahami (ahli fahm), dan yang berakal (ahli 'aql).” [2]


Bersambung ke Bagian-2...

________________

[1] Yaitu haram berbuat aniaya (zhalim) baik terhadap diri sendiri (dengan cara bermaksiat dan berdosa besar), ataupun terhadap orang lain seperti menyakiti, menganiaya mereka, merampas harta, dan selainnya).

[2] Diringkas dari Tafsīr Ibnu Katsīr surat at-Taubah: 36.


https://t.me/alwasathiyah 

@abinyasalma

👥 Al-Wasathiyah Wal-I'tidāl

✉ TG : https://t.me/alwasathiyah 

🌐 Blog : alwasathiyah.com

‌🇫 FB : fb.com/wasathiyah 

📷 IG : instagram.com/alwasathiyah

Sumber :E-book “Keutamaan Asyura & Bulan Muharram

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive