Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Wednesday, August 3, 2022

Keutamaan Muharram (2/15)

Keutamaan Muharram
Bismillah...

Lanjutan dari Bagian-1...

KEUTAMAAN MEMPERBANYAK PUASA SUNNAH DI BULAN MUHARRAM

Dari Abu Hurayrah radhiyallāhu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, 

«أَفْضَـلُ الصِّيَـامِ بَعْـدَ رَمَضَـانَ شَهْـرُ اللَّهِ الْمُحَـرَّمُ»

Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah berpuasa di Bulan Allah (Syahrullāh) Muharram.” (HR. Muslim no. 1982) 

Ucapan Nabi ﷺ yang menyebut  Syahrullāh (Bulan Allah), dengan menyandarkan bulan ini kepada Allah merupakan bentuk penyandaran (idhāfah) dengan pemuliaan dan pengagungan (ta’zhīm).

Al-Qōrī rahimahullāh berkata, 

”الظاهر أن المراد جميع شهر المحرم“

Yang zhahir (nyata) bahwa yang dimaksud adalah berpuasa di keseluruhan bulan Muharram.”

Akan tetapi, telah valid sebuah hadits dari Nabi ﷺ bahwa beliau tidak pernah berpuasa sebulan penuh secara sempurna  kecuali di bulan Ramadhan saja. Karena itu, hadits di atas dipahami sebagai bentuk motivasi (targhīb) untuk memperbanyak berpuasa di bulan Muharram, bukan berpuasa sebulan penuh.

Telah valid pula riwayat dari Nabi ﷺ bahwa beliau memperbanyak puasa di bulan Sya’bān. Bisa jadi beliau tidak mengungkapkan keutamaan bulan Muharram melainkan  di saat menjelang akhir hayat beliau, sebelum beliau berkesempatan melaksanakan puasa Muharram tersebut. [1]


ALLAH MEMILIH (MENGISTIMEWAKAN)  WAKTU DAN TEMPAT YANG IA KEHENDAKI

Al-‘Izz bin ‘Abdissalām rahimahullāh berkata,

”وتفضيل الأماكن والأزمان ضربان:

أحدهما: دنيوي.

والضرب الثاني: تفضيل ديني راجع إلى أن الله يجود على عباده فيها بتفضيل أجر العاملين، كتفضيل صوم رمضان على صوم سائر الشهور،

وكذالك يوم عاشوراء.

ففضلها راجع إلى وجود الله وإحسانه إلى عباده فيها.“

Pengistimewaan (tafdhīl) tempat dan waktu itu ada dua macam :

• PERTAMA : Pengistimewaan yang bersifat duniawi.

• KEDUA : Pengistimewaan bersifat agama.

Yang kembalinya kepada konsep bahwa Allah ﷻ mengagungkan waktu dan tempat itu di antara hamba-hamba-Nya dengan cara mengistimewakan ganjaran bagi pelaku di dalamnya; seperti puasa Ramadhan dibandingkan dengan puasa di bulan-bulan lainnya, demikian pula dengan puasa Asyura. Keutamaannya berpulang kepada kebaikan dan kemurahan Allah ﷻ terhadap hamba-hamba-Nya.” [2]


Bersambung ke Bagian-3...

_______________

[1] Syarh Shahih Muslim oleh An-Nawawi.

[2] Qawā’idul Ahkām (1/38).


https://t.me/alwasathiyah 

@abinyasalma

👥 Al-Wasathiyah Wal-I'tidāl

✉ TG : https://t.me/alwasathiyah 

🌐 Blog : alwasathiyah.com

‌🇫 FB : fb.com/wasathiyah 

📷 IG : instagram.com/alwasathiyah

Sumber :E-book “Keutamaan Asyura & Bulan Muharram

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive