Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Wednesday, August 3, 2022

Keutamaan Muharram (3/15)

Keutamaan Muharram
Bismillah...

Lanjutan dari Bagian-2...

SEJARAH ASYURA

Dari ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata, 

”قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ ،

فَقَالَ : « مَا هَذَا ؟ »

قَالُوا : هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ ، هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ ، فَصَامَهُ مُوسَى ،

قَالَ : « فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ »،

فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ.“

Saat Nabi ﷺ tiba di kota Madinah, beliau  melihat orang-orang Yahudi sedang berpuasa di hari Asyura..

Lalu beliaupun bertanya, 

“Puasa apa ini?”

Mereka menjawab, “Hari ini adalah hari yang baik, hari dimana Allah telah menyelamatkan Bani Isra’il dari musuh-musuhnya sehingga Musa pun berpuasa karenanya.”

Lalu Nabi ﷺ pun menimpali,

“Kalau begitu kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian.”

Lalu Nabi ﷺ pun berpuasa di hari Asyura ini dan memerintahkan untuk berpuasa pada hari itu.” (HR. Bukhari : no. 1865)

Ucapan “Hari ini adalah hari yang baik,” di dalam riwayat Muslim disebutkan,

« هذا يوم عظيم أنجى الله موسى وقومه وغرق فرعون وقومه »

Ini adalah hari yang agung, dimana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya, serta Allah menenggelamkan Fir’aun beserta bala tentaranya.

Ucapan, “Sehingga Musa pun berpuasa karenanya,” Imam Muslim memberikan tambahan di dalam riwayatnya, 

« شكرا لله تعالى فنحن نصومه »

Sebagai bentuk rasa syukur kami kepada Allah ﷻ maka kamipun berpuasa di hari itu.”

Di dalam riwayat Imam Bukhari, disebutkan,

« ونحن نصومه تعظيما له »

Dan kami berpuasa di hari itu sebagai bentuk pengagungan terhadap hari tersebut.”

Imam Ahmad meriwayatkan pula tambahan,

« وهو اليوم الذي استوت فيه السفينة على الجودي فصامه نوح شكراً ».

Hari itu juga hari dimana Bahtera Nuh berlabuh di atas gunung Judi, maka Nuh pun berpuasa sebagai bentuk rasa syukur..”

Ucapan, “..dan memerintahkan untuk berpuasa pada hari itu,” disebutkan pula di dalam riwayat Bukhari : 

« فقال لأصحابه: أنتم أحق بموسى منهم فصوموا »

Lantas Nabi berkata kepada para sahabat-nya,

'Kalian lebih berhak terhadap Musa daripada mereka (orang-orang Yahudi), maka berpuasalah!

Puasa Asyura itu sudah lama dikenal bahkan semenjak zaman Jahiliyah sebelum diutusnya Nabi ﷺ. Telah valid hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa beliau berkata, 

« إن أهـل الجاهليـة كانـوا يصومونـه »

Sesungguhnya masyarakat Jahiliyah dahulu sudah biasa berpuasa di hari Asyura.

Al-Qurthūbī lalu mengomentari,

Boleh jadi bangsa Quraisy ketika berpuasa -Asyura- bersandar kepada syariat lama seperti syariat Nabi Ibrahim ‘alaihis salam.

Telah valid pula riwayat dari Nabi ﷺ bahwa beliau pernah berpuasa di Makkah sebelum hijrah ke Madinah. Setelah beliau hijrah ke Madinah, beliau mendapati bahwa orang-orang Yahudi merayakan hari ini dan menanyakan kepada mereka sebabnya. Maka orang-orang Yahudi tersebut menjawabnya -sebagaimana jawaban di dalam hadits yang telah disebutkan di atas-.

Lalu Nabi ﷺ memerintahkan untuk menyelisihi mereka didalam menjadikan hari ini sebagai hari perayaan (Ied), sebagaimana disebutkan didalam hadits Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, 

« كان يوم عاشوراء تَعدُّه اليهود عيدًا » 

Hari Asyura itu dianggap oleh orang Yahudi sebagai hari perayaan.

Di dalam riwayat Muslim disebutkan,

« كان يوم عاشوراء تعظّمه اليهود وتتخذه عيدا »

Dahulu hari Asyura adalah hari yang diagungkan bangsa Yahudi, dan mereka menjadikan hari tersebut sebagai hari perayaan.."

« كان أهل خيبر (اليهود) يتخذونه عيدا، ويلبسون نساءهم فيه حُليَّهم وشارتهم »

Dahulu para penduduk Khaibar (Yahudi) menjadikan Asyura sebagai hari perayaan. Mereka memakaikan kaum wanitanya di hari itu dengan berbagai perhiasan dan pernak-pernik.

Kemudian Nabi ﷺ berkata ,

« فصوموه أنتم » 

Berpuasalah kalian!” (HR. Bukhari)

Yang tampak adalah, bahwa alasan yang mendorong Nabi ﷺ memerintahkan untuk berpuasa di hari ini, adalah beliau ﷺ senang menyelisihi bangsa Yahudi, sampai-sampai Nabi memerintahkan untuk berpuasa di kala mereka -bangsa Yahudi- sedang makan-makan, karena hari perayaan itu lazimnya tidak berpuasa di dalamnya.

📚 (Dicuplik dari Fathul Bari Syarh Shahih al-Bukhari karya al-Hafizh Ibnu Hajar, secara ringkas)


Bersambung ke Bagian-4...

________________

https://t.me/alwasathiyah 

@abinyasalma

👥 Al-Wasathiyah Wal-I'tidāl

✉ TG : https://t.me/alwasathiyah 

🌐 Blog : alwasathiyah.com

‌🇫 FB : fb.com/wasathiyah 

📷 IG : instagram.com/alwasathiyah

Sumber :E-book “Keutamaan Asyura & Bulan Muharram”

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive