Lanjutan dari Bagian-3...
KEUTAMAAN PUASA ASYURA (TANGGAL 10 MUHARRAM)
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa beliau berkata,
« مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ »
“Tidak pernah saya melihat Nabi ﷺ begitu berusaha (yataharra) untuk berpuasa di hari yang beliau istimewakan dibandingkan hari lainnya, kecuali di hari Asyura ini dan bulan ini -yaitu bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari No: 1867)
Makna yataharra adalah bermaksud untuk berpuasa di dalamnya dan meraih pahalanya.
Di dalam hadits yang lain, Nabi ﷺ bersabda,
« صيام يوم عاشوراء، إني أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله »
“Berpuasa para hari Asyura, sungguh saya berharap (ihtisab) kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim No: 1976)
Ini merupakan keutamaan dari Allah bagi kita, yang Ia karuniakan kepada kita adanya satu hari yang dapat menghapuskan dosa kita setahun penuh, dan Allah-lah Sang Pemilik segala keutamaan dan keagungan (Dzul fadhlil ’azhim).
Bersambung ke Bagian-5...
@abinyasalma
👥 Al-Wasathiyah Wal-I'tidāl
✉ TG : https://t.me/alwasathiyah
🌐 Blog : alwasathiyah.com
🇫 FB : fb.com/wasathiyah
📷 IG : instagram.com/alwasathiyah
Sumber :E-book “Keutamaan Asyura & Bulan Muharram”