Menunggu keadilan dari orang yang tidak beriman dan bertaqwa apalagi dengan anggapan bahwa mereka akan suka rela memberikannya kepada anda, bagaikan menanti tumbuhnya jamur di musim kemarau.
Kawan! Tegakkan kepala anda dengan iman dan taqwa, sehingga tidak pernah menunduk di hadapan selain Allah, niscaya saat itu anda dapat mewujudkan mimpi menegakkan keadilan kepada semua orang, yang beriman kepada Allah, maupun yang tidak beriman.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰ أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ ۚ إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَىٰ أَنْ تَعْدِلُوا ۚ وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan karib kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan". (An Nisa’ 135)
Bagi ummat Islam, keadilan adalah tuntutan iman, bukan kepentingan politik atau organisasi atau perdagangan.
Janji gombal para pemuja kepentingan pribadi atau golongan atau suku, terbukti selalu diingkari.
Darah dan harta Saudara kita di india, Palestina, cina dan bahkan di negri eropa atau amerika yang dianggap sebagai kiblat kebebasan dan keadilan, terus berkisah dengan fasih tentang kepalsuan janji janji mereka.
Yahudi Khaibar menjalin kerjasama “penggarapan lahan pertanian” dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Mereka yang mengelola, dan hasilnya dibagi dua bersama pemilik kebun, yaitu Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan kaum musimin.
Menjelang musim panen tiba, Rasul shallallahu alaihi wa sallam mengirim sahabat Abdullah bin Rawahah Radhiallahu anhu untuk menaksir bagi hasil yang akan didapat.
Setiba di Khaibar, kaum Yahudi bermaksud MENYUAP Abdullah bin Rawahah, agar dia memberikan prosentase ke Yahudi lebih banyak. Tentu saja Sahabat yang mulia itu menolak keras, lalu ia berkata kepada mereka:
والله إنكم لمن أبغض خلق الله إليَّ، وما ذاك بحاملي على أن أحيف عليكم، فأمَّا ما عرضتم من الرشوة فإنها سحت، وإنَّا لا نأكلها.
"Sungguh demi Allah kalian adalah makhluq-makhluq Allah yang paling aku benci, namun demikian kebencianku kepada kalian tidak menjadikanku berbuat curang kepada kalian.
Adapun tawaran suap yang kalian sampaikan, maka itu haram dan kita tidak sudi menerimanya". (Riwayat Imam Malik dll)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dan memerintahkan agar kita berbuat adil,
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ.
“Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (Al-Mumtahanah: 8).
Allah Ta’ala berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ ۚ ٱعْدِلُوا۟ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS. Al Maidah: 8).
Jadi, yuk satukan barisan satukan iman dan amalan, agar kepala kita tetap tegak kecuali di hadapan Allah semata, sehingga kita mampu menegakkankan keadilan bagi semua ummat manusia bukan mengemis keadilan kepada orang lain.
Allahu Akbar.
Yuk kita mulai menegakkan kepala dengan mempelajari agama kita, rencanakan sejak dini untuk bisa bergabung dengan kami mempelajari ilmu syar’i di sini 👇:
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.