Ibnu Aun رحمه الله تعالى bercerita,
كَانَ مُحَمَّدُ بْنُ سِيْرِيْن إِذَا كَانَ عِنْدَ أُمِّهِ خَفِضَ مِنْ صَوْتِهِ وَتَكَلَّمَ رُوَيْدًا
"Muhammad bin Sirin itu, jika bersama ibunya bersuara lirih dan berbicara pelan-pelan.." (Makarim al-Akhlaq karya Ibnu Abid Dunya dalam Min Akhbar as-Salaf as-Shalih hlm 399)
Cara berbakti kepada orangtua itu dengan berbuat baik kepada orangtua dengan perkataan, perbuatan, harta dll..
Diantara contoh berbuat baik dengan perkataan adalah asyik ngobrol dengan orangtua..
Diantara bentuk kurang berbakti kepada orangtua adalah tidak bisa ngobrol panjang, ngobrol asyik dengan orangtua padahal bisa ngobrol demikian asyik dan panjang dengan isteri atau temannya..
Diantara bentuk bakti kepada orangtua dengan perkataan adalah bersuara lirih, tidak berteriak dan meninggikan suara ketika berbicara dengan orangtua. Demikian pula berbicara pelan-pelan, tidak ngebut ketika ngobrol dengan orangtua..
Muhammad bin Sirin رحمه الله تعالى adalah salah satu ulama besar di masa Tabiin...
Anak yang berpotensi besar tulus berbakti adalah anak yang kenal ilmu agama. Dengan ilmu agama anak akan menyadari dengan baik kewajiban berbakti dengan orangtua dan bentuk-bentuknya..
✒️Ustadz Dr. Aris Munandar, SS, MPI
(Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta)
🌐 https://berbagi.link/indonesiabertauhid
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.