Al imam Ibnul Qoyyim* رحمه الله تعالى *berkata,
ومن أنفعها أن يجلس الرجل عندما يريد النوم لله ساعة يحاسب نفسه فيها على ما خسره وربحه في يومه ثم يجدد له توبة نصوحا بينه وبين الله فينام على تلك التوبة ويعزم على أن لا يعاود الذنب إذا استيقظ ويفعل هذا كل ليلة فإن مات من ليلته مات على توبة وإن استيقظ استيقظ مستقبلا للعمل مسرورا بتأخير أجله حتى يستقبل ربه ويستدرك ما فاته وليس للعبد انفع من هذه النومة ولا سيما إذا عقب ذلك بذكر الله واستعمال السنن التي وردت عن رسول الله عند النوم
"Diantara amalan paling bermanfaat bagi jiwa adalah seseorang duduk sesaat karena Allah ketika ia hendak tidur untuk mengintrospeksi diri -di saat itu-, apa kerugian dan keuntungan yang didapatkan di siang harinya. Lalu dia memperbaharui taubat nasuha antara dirinya dengan Allah..
Kemudian dia tidur dalam keadaan telah bertaubat. Selain itu hendaknya dia bertekad untuk tidak mengulangi dosanya selepas bangun tidur. Hendaknya amalan ini dikerjakan setiap malam, karena seandainya dia meninggal pada malam itu, maka dia meninggal dalam keadaan bertaubat. Jika terbangun dari tidurnya, maka dia bangun dalam keadaan semangat untuk beramal dan bergembira karena belum tiba ajalnya sampai dia berjumpa dengan Rabnya dan dia berupaya mengejar kebaikan yang terlewatkan dari dirinya..
Tidak ada sesuatu yang lebih bermanfaat bagi hamba ketimbang tidur yang semacam ini. Terlebih jika hal itu diiringi dengan zikir kepada Allah dan mengerjakan amalan-amalan sunnah yang datang dari Rasulullah sebelum tidur".
📚 (Sumber : Kitab Ar Ruh: 1/79)
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.