Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Monday, September 12, 2022

Mau Selamat Dunia Akhirat?

Mau Selamat Dunia Akhirat?
Bismillah...

Kalau ada yang sesumbar menawarkan orang mau masuk surga ikuti ormas Fulan, dekati orang Fulan, maka percayalah itu suara-suara sumbang yang sejatinya mengajak fanatik buta dengan stempel agama.

Bukan zamannya lagi masyarakat gampang dibodoh-bodohi. Orang-orang sudah melek ilmu mereka sadar bahwa hakikat keselamatan itu adalah keselamatan hati, bukan masuk jadi anggota ormas atau ikut padepokan Fulan.

Keselamatan hati sungguh jauh lebih penting dan lebih berharga melebihi selamatnya jasad. 

Allah ta'ala berfirman,

يوم لا ينفع مال ولا بنون إلا من أتى الله بقلب سليم

"Kelak hari dimana harta dan anak-anak tidak lagi bermanfaat kecuali orang yang datang menghadap Allah membawa hati yang selamat." (Asy-Syu'aro: 88-89)

Apa yang dimaksud dengan hati yang selamat di ayat ini? 

Salah seorang pakar tafsir dari kalangan shohabat yaitu Ibnu Abbas menjelaskan, "Hati yang selamat adalah hati yang hidup bersaksi di atas syahadat tauhid laa ilaaha Illallaah."

Bersaksi artinya mengetahui kandungan maknanya dan mengamalkan konsekuensinya dengan merealisasikan tauhid dan menjauhi perbuatan syirik.

Mujahid, Al-Hasan, Qotadah berkata, "Hati yang selamat artinya selamat dari perbuatan syirik."

Ibnu Zaid berkata, "Hati yang selamat yaitu selamat dari kesyirikan, sedangkan dosa-dosa maka tidak ada seorang pun yang bisa selamat darinya."

Abu Utsman An-Naisaburi berkata, "Hati yang selamat adalah hati yang selamat dari bid'ah dan tenteram di atas sunnah."

Keterangan para salaf di atas bila disimpulkan bahwa hati yang selamat hakikatnya hati yang bersih dari kotoran syirik dan bid'ah yang keduanya menjelma dalam bentuk syahwat (ambisi) dan syubhat (kerancuan).

Syirik menyekutukan Allah dalam perkara yang menjadi kekhususan bagi Allah dan perbuatan ini melampaui haknya Allah. Adapun bid'ah mengada-ada dalam beragama atau menyelisihi petunjuk Nabi ﷺ dan perbuatan ini melampaui hak Rosul-Nya ﷺ. 

Demikianlah ihwal hati seorang mukmin yang sejati dan bersihnya hati seorang hamba menjadi pilar utama bagi pensucian jiwa.


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid06YcmWiyYaoTCGmE7YM1zsNS1oED7JDeajh7GAsfpNxhc9taitjiXn1CbFmkKVTPFl&id=100001764454087

https://t.me/manhajulhaq

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive