Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Friday, September 2, 2022

Tenang, Jangan Tergesa-gesa

Tenang, Jangan Tergesa-gesa
Bismillah...

Isti'jal (tergesa-gesa) diartikan oleh para ulama sebagai keinginan untuk meraih sesuatu sebelum tiba waktunya. Lawannya adalah ta'anni yaitu tenang.

As-Suddi menghikayatkan, 

Ketika ruh ditiupkan ke dalam jasad Adam maka ruh tersebut masuk melalui kepalanya kemudian Adam bersin. Maka malaikat berkata kepadanya, "Ucapkanlah, alhamdulillah!", Maka Adam mengucapkan, "Alhamdulillah". Allah berkata kepadanya, "Robbmu telah merahmatimu". 

Ketika ruh itu memasuki matanya dia pun melihat buah-buahan di surga. Ketika ruh itu masuk melewati kerongkongannya maka dia pun mulai menginginkan makanan dan berusaha menggapai buah-buahan di surga sebelum ruhnya sampai pada kedua kakinya karena tergesa-gesa. Demikianlah ketika itu Allah berfirman, "Manusia telah dijadikan (tabiat) tergesa-gesa.” 

(Tafsir Ath-Thobari 17/35)

Hal tersebut sesuai dengan firman Allâh Azza wa Jalla :

وَكَانَ الْاِنْسَانُ عَجُوْلًا

Dan manusia bersifat tergesa-gesa“. [al-Isrâ’/17:11]

Allah menjadikan manusia memiliki tabiat tergesa-gesa inginnya serba cepat. Tergesa-gesa melakukan sesuatu, menyikapi perkara, begitu pula tergesa-gesa belajar inginnya langsung menguasai ilmunya, dan tenang bukan berarti lamban.

Para ulama mengingatkan orang yang tergesa-gesa terhadap sesuatu akan terhalang mendapatkannya,

من استعجل شيئا قبل أوانه عوقب بحرمانه 

"Barangsiapa yang tergesa-gesa ingin meraih sesuatu sebelum tiba waktunya maka balasannya ia terhalang dari mendapatkannya."

Kendati demikian, ada hal-hal yang dikecualikan dari tergesa-gesa sebagaimana yang dikatakan oleh Hatim Al-Ashom, 

"Tergesa-gesa itu datangnya dari syaithon kecuali dalam lima perkara,

1). Menyiapkan makanan untuk tamu

2). Mengurus jenazah

3). Menikahkan seorang gadis jika sudah waktunya

4). Melunasi utang apabila sudah jatuh tempo

5). Bertaubat jika berbuat dosa.” 

(Hilyatul Awliya' 8/78)

ذو النون يقول: (أربع خلال لها ثمرة: العجلة، والعجب، واللجاجة، والشره، فثمرة العجلة الندامة، وثمرة العجب البغض، وثمرة اللجاجة الحيرة، وثمرة الشره الفاقة(

Dzun Nun (Tsauban bin Ibrahim) rahimahullahu berkata, “Ada empat perkara buruk yang menghasilkan buah: tergesa-gesa yang buahnya adalah penyesalan, kagum pada dirinya sendiri yang buahnya adalah kebencian, keras kepala yang buahnya adalah kebingungan, dan rakus yang buahnya adalah kemiskinan


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid08ceq9JkqvsHzQcqBahYpXHDF3bSaMbaaFVLUe44sCnedNhE4aPMyUcPSaVvbXGxql&id=100001764454087

https://t.me/manhajulhaq

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive