Ketika ada orang yang melempar batu ke dalam sumur, maka dia akan menunggu suara benturan batu dengan air..
Begitu pula orang yang mengejek anda, dia akan menunggu anda membalasnya. Maka biarkan dia tahu, bahwa ternyata sumur itu sangatlah dalam..
Jika kita tersulut lalu marah dan membalas dengan hal yang sama atau bahkan lebih, maka dia akan puas dan merasa senang karena itulah yang dia harapkan..
Maka kuncinya adalah tidak perlu di balas, abaikan dan diamkan saja. Biarkan dia merasa geram merasa panas lalu terbakar sendiri. Apa yang dia lakukan ternyata tidak ada pengaruhnya sama sekali pada kita..
Bersikaplah setenang mungkin seakan-akan tidak ada apa-apa. Lama-lama dia bakalan capek juga merasa kalah, menyerah kemudian undur diri..
Jangan mau buang-buang waktu, meladeni orang yang tak berkelas seperti itu. Tinggalkan saja..
Rasulullah ﷺ memberikan wasiat pada Jabir bin Sulaim رضي الله عنه,
"Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. Akibat buruk biarlah ia yang menanggungnya". (HR. Abu Dawud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722)
Imam al-Syafi’i رحمه الله تعالى, seorang ulama besar suatu hari dicaci-maki oleh mereka yang tak paham. Dan tak ingin membalasnya. Lalu beliau menulis syair,
يُخَاطِبُنِي السَّفِيْهُ بِكُلِّ قُبْحٍ، فَأَكْرَهُ أَنْ أَكُوْنَ لَهُ مُجِيْبًا
يَزِيْدُ سَفَاهَةً فَأَزِيْدُ حُلْمًا، كَعُوْدٍ زَادَهُ الْإِحْرَاقُ طِيْبًا
Imam Syafi’i رحمه الله تعالى berkata, “Orang jahil menyerang aku dengan kata-kata kasar. Maka aku tidak ingin menjawabnya. Dia bertambah kejahilannya dan aku bertambah sabar. Aku bagai kayu gaharu saat dibakar, ia menebarkan wangi”. (Diwan Asy-Syafi’i, hal. 156)
Kita hidup memang tidak ditakdirkan untuk disukai semua orang. Yang benci, biarlah benci dengan alasannya sendiri, tak perlu kita berusaha meyakinkan..
Karena yang menyukaimu tidak perlu itu, dan yang membencimu akan tetap membencimu..
Karena itu tetaplah jalani hidup sebagaimana kita hidup tetap dalam kebaikkan, jangan pernah mencari ridha manusia, karena hal itu adalah tujuan yang tidak pernah tercapai..
Tapi hendaknya kita mencari sesuatu yang bermanfaat. Meraih ridha Allah. Menjauhi yang mubadzir apalagi lebih banyak mudharatnya..
Hidup ini terlalu singkat untuk hal-hal yang tidak penting..
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.