Sikapi setiap pemberitaan dengan teliti dan bijaksana. Jangan telan mentah-mentah kabar yang berseliweran di medsos lalu ikut nimbrung membagikannya.
Betapa banyak kekacauan terjadi akibat salah informasi, framing, manipulasi data. Dan orang yang suka menyampaikan apa saja yang dia dengar perbuatan semacam itu termasuk dusta.
Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu 'anhu bahwa Rosulullah ﷺ telah mengingatkan,
كفى بالمرء كذبا أن يحدث بكل ما سمع
“Cukuplah seorang dikatakan telah berdusta ketika dia menceritakan kabar apa saja yang dia dengar.” (HR. Muslim 5)
Abu Zakariyya Yahya bin Syarof An-Nawawi Asy-Syafii berkata,
أنه حدث بكل ما سمع كثر الخطأ فى روايته فترك الاعتماد عليه والاخذ عنه
“Bahwa orang yang suka menceritakan setiap berita yang dia dengar akan terjadi banyak kesalahan dalam periwayatannya sehingga ucapannya tidak lagi menjadi rujukan dan beritanya tidak lagi diambil.”
(Syarh Shohih Muslim 1/69)
Di era digital global ini siapa saja bisa berbohong dan jadi korban kebohongan kecuali orang yang diberi tawfiq oleh Allah, maka kontrol diri dari hal-hal pemberitaan, saring sebelum sharing.
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.