Al-Imam Abu Muhammad Al-Hasan bin Ali bin Khalaf Al-Barbahari (329 H) berkata,
"Jauhilah setiap perkara bid'ah sekecil apapun karena bid'ah-bid'ah yang kecil itu lambat laun akan membesar.
Begitulah setiap kebid'ahan yang diada-adakan oleh umat ini mulanya dianggap remeh menyerupai kebenaran sehingga tertipulah orang yang terjatuh di dalamnya.
Kemudian dia tak kuasa lagi untuk terlepas dari jeratannya dan bid'ah itu mendarah daging menjadi agamanya. Tanpa disadari dia menyimpang dari "ash-shirathal mustaqim" (jalan yang lurus) hingga membawanya keluar dari Islam."
(It-haful Qari bit Ta'liqat 'ala Syarhissunnah 1/81 - Syaikh Al-'Allamah Shalih Al-Fawzan)
Disebut bid'ah kecil karena kaitannya dengan bid'ah besar. Sama seperti pembagian syirik kecil dan syirik besar, meskipun kecil juga syirik.
Termasuk kategori bid'ah yang kecil dijelaskan para ulama seperti bid'ah amaliyyah atau bid'ah idhafiyyah yaitu amalan yang ada landasannya dalam syariat tetapi cara pengamalannya tidak mengikuti petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Adapun bid'ah amaliyyah yang dikerjakan secara terus-menerus maka ini termasuk bid'ah yang besar. Demikian pula bid'ah i'tiqadiyyah (keyakinan) itu termasuk bid'ah yang besar.
Para ulama ahlussunnah mengingatkan bahwa syaithan menjerumuskan anak Adam tidak sekali jadi, mulanya bid'ah-bid'ah yang kecil itu dikesankan baik pada pandangan manusia, kemudian terus dilakukan hingga menjadi bid'ah yang besar, kemudian menjadi keyakinannya dan membangun loyalitas di atasnya hingga syaithan menyeretnya kepada kekufuran membenci sunnah dan menjadikannya sebagai bahan olokan, wal-'iyadzubillah.
Semoga Allah menganugerahkan kepada kita kesabaran dalam berpegang dengan sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hingga menjumpai beliau di telaga.
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.