Orang yang mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia akan cinta untuk mempelajari hadits-haditsnya. Sebagaimana kita merasa senang membaca surat dari orang yang kita cintai. Maka dari itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendo’akan orang yang mempelajari hadits. Kata Rasulullah:
نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا شَيْئًا فَبَلَّغَهُ كَمَا سَمِعَ
“Semoga Allah memberikan cahaya kepada wajah seseorang yang mendengar sabdaku kemudian dia sampaikan sebagaimana dia mendengarnya” (HR. Tirmidzi)
Kalau antum sedang membaca surat cinta, terlihat wajahnya berseri-seri. Demikian pula seseorang yang sangat cinta Rasulullah, ketika membaca hadits-haditsnya karena saking gembiranya, terlihat di wajahnya itu kegembiraan. Maka selama ini kita lebih asyik membaca hadits daripada membaca yang lainnya atau tidak? Maka dari itulah kebanyakan dari kita, pernyataan cintanya kepada Rasul masih gombal. Masih didustakan oleh perbuatan kita sendiri, masih didustakan oleh hati kita sendiri. Ternyata sebetulnya ada sesuatu yang lain yang lebih kita cintai dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Orang yang mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia akan membela sunnahnya. Bahkan dia tidak peduli dengan cercaan manusia demi untuk membela kekasihnya. Orang yang mencintai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, dia berani berkorban untuk membela sunnah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tidak masalah saya korbankan sedikit waktu saya, saya korbankan sedikit harta saya, demi untuk membela ajaran Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan saya korbankan perasaan pun tidak masalah, yang penting saya bisa membela Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kalau kita sudah seperti itu, berarti pernyataan kita jujur bahwa kita mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sementara kita terkadang ketika ingin mengikuti sunnah Rasul saja masih mikir-mikir. Takut dituduh macam-macam, takut dicibir, takut diledek dan yang lainnya, gimana kata orang. Padahal orang yang mencintai Rasulullah tidak peduli dengan itu. Orang yang mencintai Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam akan terlihat ittiba’nya kepada sunnah Rasul. Terlihat dalam penampilannya, Rasulullah berjenggot dia berjenggot, pakaian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diatas mata kaki maka dia berusaha pakaiannya diatas mata kaki. tsman bin Affan pernah keluar rumah dalam keadaan sarungnya sampai pertengahan betis. Lalu Usman berkata, “Begini dahulu sarungnya kekasihku Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam” Ternyata sarungnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu di atas mata kaki. Sementara kita selalu beralasan yang penting tidak sombong.
Katanya cinta Rasul? Ketika disuruh diatas mata kaki seperti Rasulullah lakukan, bilangnya yang penting tidak sombong. Padahal orang yang mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, walaupun misalnya dia mempunyai keyakinan bahwa itu sunnah, yang namanya sunah juga perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
sumber: rodja.id/28j
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.