Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Friday, October 14, 2022

Pentingnya Sikap Ilmiah Dalam Beragama

Pentingnya Sikap Ilmiah Dalam Beragama
Bismillah...

Agama Islam ini dibangun di atas ilmu, bukan dengan perasaan, bukan dengan sekedar “pendapat terbanyak”,  bukan dengan wangsit & mimpi, bukan juga dengan sekedar warisan adat turun-temurun..

• Muhammad bin Sirin رحمه الله تعالى berkata,

ﺇﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺩﻳﻦ ﻓﺎﻧﻈﺮﻭﺍ ﻋﻤﻦ ﺗﺄﺧﺬﻭﻥ ﺩﻳﻨﻜﻢ

Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapakah kalian mengambil agama kalian.” (Muqaddimah Shahih Muslim)

Agama Islam adalah agama yang ilmiah. Contohnya adalah dalam dunia akademis, seseorang harus mencantumkan jurnal dan sumber ilmiah dari nukilan yang sebutkan.

Apabila tidak, tentu nilai ilmiahnya tidak akan sempurna atau bahkan diragukan kebenarannya.

Dalam ajaran Islam pun demikian, kita diajarkan bersikap ilmiah agar tidak semata-mata berpendapat sendiri tanpa ada sumber rujukan yang jelas, bahkan dalam masalah kontemporer sekalipun harus ada sumber ilmiah yang dijadikan rujukan. Menyampaikan suatu pendapat tanpa ada rujukan sebelumnya akan mengurangi keilmiahannya..

• Perhatikan perkataan Imam Ahmad رحمه الله تعالى berikut,

إيَّاكَ أنْ تتكلمَ في مسألةٍ ليسَ لكَ فيها إمامٌ

Berhati-hatilah berkata dalam satu permasalahan yang engkau tidak memiliki pendahulunya.”  (Siyaru A’laamin-Nubalaa’, 11/296)

Contoh lainnya lagi adalah adanya ilmu sanad dalam agama Islam. Ilmu sanad ini sangat ilmiah, kita bisa mengecek keilmiahan suatu pendapat dari ilmu sanad ini..

• Abdullah bin Mubarak رحمه تعالى berkata,

إن الإسناد من الدين، ولولا الإسناد لقال من شاء ما شاء

Sanad itu bagian dari agama. Kalau lah tidak ada ilmu Isnad, pasti siapapun bisa berkata apa yang dia kehendaki.” (HR. Muslim)

• Sofyan Ats-Tsauri رحمه الله تعالى berkata,

الإسناد سلاح المؤمن فإذا لم يكن معه السلاح فبأي شيء يقاتل

Sanad adalah senjatanya orang-orang beriman. Apabila tidak ada senjata tersebut, lalu dengan apa mereka berperang?” (Jami Al-Ushul hal 109)

Masih sangat banyak contoh bahwa Islam adalah agama yang ilmiah dan menjunjung tinggi ilmu. Sikap keilmiahan ini hanya bisa didapat dengan menuntut ilmu. Agama Islam mendorong kita untuk selalu berilmu, mempelajari hal yang bermanfaat baik dunia maupun akhirat.

Allah mengangkat derajat orang yang berilmu..

• Allah تَبَارَكَ وَتَعَالَى berfirman

يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS Al-Mujadilah: 11)

Allah juga menegaskan bahwa tentu tidak sama antara orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu..

• Allah تَبَارَكَ وَتَعَالَى berfirman,

هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الألْبَابِ

Apakah sama antara orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?. Sesungguhnya hanya orang yang berakal lah yang bisa mengambil pelajaran.” (QS. Az-Zumar: 9)

Semoga kita selalu bisa menumbuhkan sikap ilmiah, dalam beragama agar kita bisa selamat dunia dan akhirat.


✒️Ustadz Raehanul Bahraen حفظه الله تعالى

📄 www.muslim.or.id

🌐https://www.facebook.com/Memahami-Islam-Dengan-Benar-437628016778581/

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive