Ulama atau ahlul ilmi itu banyak. Namun yang berani mengatakan bathil dihadapan kebathilan dan mengatakan benar didepan kebenaran, tidaklah banyak.
Ulama atau ahlul ilmi yang berani tegas mengatakan BATHIL atau BENAR, dihadapan kebathilan atau kebenaran, kedudukan atau derajatnya akan diangkat Allah Ta'ala.
Berkata Syekh Muqbil bin Hadi al-Wadi'i rahimahullah,
وما رفع اللّه شأن أهل العلم إلا لأنَّهم يقفون أمام الباطل ويقولون للمصيب : أنت مصيب، ولصاحب الباطل : أنت مبطل
Tidaklah Allah mengangkat kedudukan ahlul ilmi kecuali karena sesungguhnya mereka bangkit (tegas) didepan kebathilan dan mereka mengatakan untuk yang benar, "Kamu BENAR, dan bagi pelaku kebathilan ; "Kamu BATHIL" (Tuhfatul Mujiib 299).
Kalau seorang ulama atau ahlul ilmi, lantas ada kebathilan dihadapannya, kemudian diam saja tidak memperingatkan atau tidak mencegahnya, namun dibelakang baru berani mengatakan itu bathil, itu mungkar, itu melanggar syariah atau itu tidak benar, maka kalau seperti itu keadaannya, agama ini tidak akan tegak selamanya.
Berkata Syekh Robi hafidzahullah:
ﻻ ﻳﺴﺘﻘﻴﻢ ﺍﻻﺳﻼﻡ ﺍﺑﺪﺍ ﺇﻻ ﺑﺎﻗﺎﻣﺔ ﺍﻟﺤﻖ ﻭﺗﻮﺿﻴﺤﺔ ﻭﻧﻘﺪ ﺍﻟﺒﺎﻃﻞ ﻭﺑﻴﺎﻥ ﺧﺒﺜﻪ ﻭﺍﻟﺘﺤﺬﻳﺮ ﻣﻨﻪ ﻭﻣﻦ ﺃﻫﻠﻪ.
Islam tidak akan tegak selamanya kecuali dengan menegakkan dan menjelaskan kebenaran, meninggalkan kebatilan dan menjelaskan kejelekannya dan mentahdzir darinya dan pelakunya. (Al-Majmu‘ Asy-Syekh Robi (14/279)).
AFM
https://abufadhelmajalengka.blogspot.com/2022/10/kamu-benar-kamu-bathil.html
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.