Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Saturday, October 8, 2022

Kearifan Lokal yang Membabi Buta

Bela Kearifan Lokal yang Membabi Buta
Bismillah...

Syaikh Al-'Allamah Sholih Al-Fawzan, 

"Semestinya yang dilakukan oleh orang-orang yang berakal adalah melihat apa yang dibawa oleh Rosulullah ﷺ lalu membandingkannya dengan apa yang diajarkan oleh nenek moyang mereka agar menjadi jelas mana yang haq dan mana yang batil. 

Akan tetapi jika mereka menutup diri dengan dalih, "Kami tidak akan menerima kecuali yang sesuai ajaran nenek moyang kami dan kami tidak mau menerima apa-apa yang menyelisihinya..", maka itu bukanlah karakteristik orang-orang yang berakal. Terlebih jika dirinya menginginkan keselamatan.

Saat ini banyak sekali para penyembah kuburan apabila mereka dicegah dari mengkeramatkannya mereka menampik dengan alasan, 

"Tradisi ini sudah turun-temurun sejak dulu di negeri ini, banyak orang yang melakukannya dan ini kearifan lokal yang sudah berlangsung lama..."

Begitupula dengan orang-orang yang membikin perayaan maulid padahal tidak ada contohnya dari Rosulullah ﷺ dan para shohabat, jika dinasehati dan diingatkan bahwa perayaan itu adalah mengada-ada dalam Islam maka mereka berkilah, 

"Perayaan ini sudah dilakukan oleh orang-orang sebelum kami, kalau sekiranya ini batil mereka pasti tidak akan melakukannya..." 

Alasan di atas tidak jauh berbeda dengan alasan-alasan yang kerap dilontarkan oleh masyarakat jahiliah di masa silam.

Maka timbangan kebenaran tidaklah diukur berdasarkan pendapat orang, akan tetapi diukur berdasarkan apa yang telah diajarkan oleh Rosulullah ﷺ. 

Setiap orang mungkin benar dan mungkin salah sedangkan ajaran yang dibawa oleh Rosulullah ﷺ sudah pasti terjamin kebenarannya maka kewajiban kita mengikutinya.

Allah tidak mewakilkan kita di dalam beragama kepada orang tua kita maupun nenek moyang kita. Kalaulah sekiranya apa yang menjadi tradisi nenek moyang itu telah mencukupi kita maka untuk apa Allah mengutus para Rosul di tengah-tengah manusia." 

(Syarh Masa'il Jahiliyyah hlm. 64-65)


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02ET1DcmT7CyBJTfd5p8jN6g5XvQpxgSkiUGu7sRjUuKUP1Efa44fWKsKRDcG1tXf3l&id=100001764454087

https://t.me/manhajulhaq

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive