Jika mengerjakan sesuatu dengan anggota tubuhmu, maka ingatlah bahwa Allah itu Maha Mengetahui dan melihatmu..
Jika mengatakan sesuatu dengan lisanmu, maka ingatlah Allah itu Maha Mendengar segala ucapan dan perkataanmu..
Jika engkau diam atau menyembunyikan sesuatu, maka ingatlah pengetahuan dan pandangan Allah ﷻ kepada hatimu..
Allah ﷻ berfirman,
وَمَا تَكُونُ فِي شَأْنٍ وَمَا تَتْلُو مِنْهُ مِنْ قُرْآنٍ وَلَا تَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ إِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ
"Tidaklah kamu berada di suatu keadaan, dan tidaklah kamu itu membaca suatu ayat dari al-Quran, dan tidaklah kamu itu mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami pun menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya...". (QS. Yunus : 61)
Seseorang yang mampu menghindarkan dirinya dari dosa dan kemaksiatan ketika di hadapan orang lain, namun justru dia terjerumus dalam dosa dab maksiat ketika sedang bersendirian merupakan seorang yang akan merugi dan juga tercela..
Tidakkah merasa takut akibatnya, nanti semua amal kebaikan yang dilakukan di hari Kiamat Allah ﷻ jadikan bagaikan debu yang beterbangan !??
Rasulullah ﷺ bersabda (yang artinya),
"Sungguh aku mengetahui ada beberapa kaum dari umatku yang akan datang dihari Kiamat dengan membawa kebaikan yang sangat banyak bagaikan bukit Tihamah yang berwarna putih, kemudian Allah pun jadikan seperti debu yang beterbangan".
Tsauban bertanya, "Wahai Rasulullah, sifatilah mereka dan terangkanlah mereka kepada kami, supaya kami tidak menjadi bagian dari mereka, sementara kami pun tidak mengetahuinya".
Kemudian beliau ﷺ menjawab,
"Adapun mereka itu merupakan saudara-saudara kalian yang warna kulitnya sama dengan warna kulit kalian, dan mereka beribadah di waktu malam seperti kalian (sahabat). Namun mereka itu adalah orang-orang yang apabila sedang bersendirian dengan apa yang diharamkan oleh Allah, maka mereka pun melanggarnya". (HR. Ibnu Majah no. 4245, ath-Thabraani di dalam Kitab al-Mu'jam ash-Shaghiir I/396 no. 662 dan al-Mu'jam al-Aushath V/46 no. 4632, lihat ash-Shahiihah II/32 no. 505 dan Shahiihul Jaami' no. 5028)
Barangsiapa yang yakin bahwa Allah ﷻ itu mengetahui gerak-gerik hatinya, maka ia akan malu untuk berbuat riyaa', karena ia tahu Allah sedang mengawasi hatinya..
Imam al-'Utsaimin رحمه الله تعالى berkata,
من علامات الرياء كون الإنسان يعصي الله في السر حين لا يطلع إلا الله، ويظهر خشية الله في العلانية
"Diantara tanda riyaa' adalah seseorang bermaksiat kepada Allah secara sembunyi-sembunyi ketika tidak ada yang melihatnya kecuali Allah, tapi dia menampakkan rasa takut kepada Allah ketika berada di hadapan orang lain". (Adh-Dhiyaa'ul Laami’ 221)
اَللّٰهُمَّ اِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِى الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon rasa takut kepada-Mu dalam keadaan tersembunyi maupun terang-terangan".
✒️Ustadz Najmi Umar Bakkar حفظه الله تعالى
Instagram : @najmiumar_official
Youtube : najmi umar official
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.