๐๐ผ Orang yang tidak tahu, dima’afkan, kecuali bila ketidak tahuannya akibat tidak mau menuntut ilmu.
Kaidah ini ditunjukkan oleh banyak ayat Alqur’an diantaranya firman Allah Ta’ala:
ูู ุง ูุงู ุงููู ููุถู ููู ุง ุจุนุฏ ุฅุฐ ูุฏุงูู ุญุชู ูุจูู ููู ู ุง ูุชููู
“Tidaklah Allah menyesatkan suatu kaum setelah datang kepada mereka petunjuk sampai Dia menjelaskan kepada mereka perkara perkara yang harus dijauhi..” (At Taubah:115).
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melihat orang yang sholatnya tidak thuma’ninah, lalu beliau menyuruhnya mengulanginya. Kemudian beliau mengajarkan tata cara sholat yang benar dan tidak menyuruhnya untuk mengulanginya kembali.
Adapun bila kebodohannya itu karena ia sengaja tidak mau menuntut ilmu dan meremehkannya maka pendapat para ulama menunjukkan ia tidak dima’afkan dan tetap diancam dengan api neraka.
Wallahu a’lam ๐ด
Ditulis oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, ุญูุธู ุงููู ุชุนุงูู
Dari kitab “Syarah Mandzumah Ushul Fiqih“, yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al’Utsaimin, ุฑุญู ู ุงููู ุชุนุงูู.
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.