Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Monday, November 21, 2022

Mendo'akan Hidayah (Kebaikan)

Mendo'akan Hidayah (Kebaikan)
Bismillah...

Ada sebagian orang, jarang dan bahkan tidak sama sekali, mendo'akan hidayah atau kebaikan kepada orang lain, terutama untuk saudaranya sesama kaum muslimin, yang jatuh pada perbuatan bid'ah, kemaksiatan atau melakukan berbagai macam kezaliman dan tidak melaksanakan kataatan-ketaatan (seperti tidak shalat, tidak puasa ramadhan, tidak pakai jilbab dan lain sebagainya). 

Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sendiri mendo'akan hidayah kepada orang-orang kafir yang memusuhi islam dan kaum muslimin serta menzalimi Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya. 

Berkata Ibnu Umar radhiyallahu anhu, 

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ بِأَحَبِّ هَذَيْنِ الرَّجُلَيْنِ إِلَيْكَ بِأَبِي جَهْلٍ أَوْ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ

Bahwa sesungguhnya Rasulullah shallallahu ’alaih wa sallam berdo'a: “Ya Allah, muliakanlah Islam dengan sebab kecintaan dua lelaki kepadaMu, yaitu dengan sebab ‘Amr bin Hisyam (Abu Jahl) atau dengan sebab ‘Umar bin Khattab.” (HR. At-Tirmidzi). 

Bahasan terkait :

Ucapan Allahu yahdik

https://www.facebook.com/100009878282155/posts/804441733228429/?mibextid=Nif5oz 

Hidayah Islam dan hidayah sunnah

https://www.facebook.com/100009878282155/posts/1126366321035967/?mibextid=Nif5oz

Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berdakwah mengajak kepada islam orang-orang Thaif, namun justru beliau dilempari batu oleh mereka, namun Rasulullah mendo'akan hidayah islam untuk anak keturunan mereka.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

هَلْ أَتَى عَلَيْكَ يَوْمٌ كَانَ أَشَدَّ عَلَيْكَ مِنْ يَوْمِ أُحُدٍ قَالَ لَقَدْ لَقِيتُ مِنْ قَوْمِكِ مَا لَقِيتُ وَكَانَ أَشَدَّ مَا لَقِيتُ مِنْهُمْ يَوْمَ الْعَقَبَةِ إِذْ عَرَضْتُ نَفْسِي عَلَى ابْنِ عَبْدِ يَالِيلَ بْنِ عَبْدِ كُلَالٍ فَلَمْ يُجِبْنِي إِلَى مَا أَرَدْتُ فَانْطَلَقْتُ وَأَنَا مَهْمُومٌ عَلَى وَجْهِي فَلَمْ أَسْتَفِقْ إِلَّا وَأَنَا بِقَرْنِ الثَّعَالِبِ فَرَفَعْتُ رَأْسِي فَإِذَا أَنَا بِسَحَابَةٍ قَدْ أَظَلَّتْنِي فَنَظَرْتُ فَإِذَا فِيهَا جِبْرِيلُ فَنَادَانِي فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ قَدْ سَمِعَ قَوْلَ قَوْمِكَ لَكَ وَمَا رَدُّوا عَلَيْكَ وَقَدْ بَعَثَ إِلَيْكَ مَلَكَ الْجِبَالِ لِتَأْمُرَهُ بِمَا شِئْتَ فِيهِمْ فَنَادَانِي مَلَكُ الْجِبَالِ فَسَلَّمَ عَلَيَّ ثُمَّ قَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنْ شِئْتَ أَنْ أُطْبِقَ عَلَيْهِمْ الْأَخْشَبَيْنِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَلْ أَرْجُو أَنْ يُخْرِجَ اللَّهُ مِنْ أَصْلَابِهِمْ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ وَحْدَهُ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا

Apakah pernah datang kepadamu satu hari yang lebih berat dibandingkan dengan saat perang Uhud?”

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Aku telah mengalami penderitaan dari kaummu. Penderitaan paling berat yang aku rasakan, yaitu saat ‘Aqabah, saat aku menawarkan diri kepada Ibnu ‘Abdi Yalîl bin Abdi Kulal, tetapi ia tidak memenuhi permintaanku. Aku pun pergi dengan wajah bersedih. Aku tidak menyadari diri kecuali ketika di Qarnust-Tsa’âlib, lalu aku angkat kepalaku. Tiba-tiba aku berada di bawah awan yang sedang menaungiku. Aku perhatikan awan itu, ternyata ada Malaikat Jibril alaihissalam, lalu ia memanggilku dan berseru: ‘Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mendengar perkataan kaummu kepadamu dan penolakan mereka terhadapmu. Dan Allah Azza wa Jalla telah mengirimkan malaikat penjaga gunung untuk engkau perintahkan melakukan apa saja yang engkau mau atas mereka’. 

Malaikat (penjaga) gunung memanggilku, mengucapkan salam lalu berkata: ‘Wahai Muhammad! Jika engkau mau, aku bisa menimpakan Akhsabain’ (dua gunung besar di Mekkah, yaitu Gunung Abu Qubais dan Gunung Qu’aiqi’an).

Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “(Tidak) namun aku berharap supaya Allah Azza wa Jalla melahirkan dari anak keturunan mereka orang yang beribadah kepada Allah semata, tidak mempersekutukan-Nya dengan apapun jua”. (HR Bukhâri danMuslim). 

Seorang sahabat melaporkan bahwa suku Daus menolak dakwah islam dan meminta Rasulullah mendo'akan keburukan kepada mereka, akan tetapi Rasulullah mendo'akan hidayah kepada mereka.

Berkata Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, 

قَدِمَ الطُّفَيْلُ وَأَصْحَابُهُ فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ دَوْسًا قَدْ كَفَرَتْ وَأَبَتْ، فَادْعُ اللَّهَ عَلَيْهَا! فَقِيلَ: هَلَكَتْ دَوْسٌ! فَقَالَ: اللَّهُمَّ اهْدِ دَوْسًا وَائْتِ بِهِمْ!ـ

(Suatu hari) At-Thufail dan para sahabatnya datang, mereka mengatakan: “ya Rasulullah, Kabilah Daus benar-benar telah kufur dan menolak (dakwah Islam), maka do'akanlah keburukan untuk mereka! Maka ada yg mengatakan: “Mampuslah kabilah Daus”. Lalu beliau mengatakan: “Ya Allah, berikanlah hidayah kepada Kabilah Daus, dan datangkanlah mereka (kepadaku)". (HR. Bukhori dan Muslim).

Bahkan ada sebagian orang-orang yahudi berpura-pura bersin agar Rasulullah mendo'akan mereka.

Berkata Abu Musa radhiyallahu anhu, 

كَانَ الْيَهُودُ يَتَعَاطَسُونَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْجُونَ أَنْ يَقُولَ لَهُمْ يَرْحَمُكُم اللَّهُ، فَيَقُولُ: يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ

Dahulu Kaum Yahudi biasa berpura-pura bersin di dekat Nabi -shallallahu alaihi wasallam-, mereka berharap beliau mau mengucapkan do'a untuk mereka “yarhamukalloh (semoga Allah merahmati kalian)”, maka beliau mengatakan do'a: “yahdikumulloh wa yushlihabalakum (semoga Allah memberi hidayah kepada kalian, dan memperbaiki keadaan kalian)” (HR. Tirmidzi).

Oleh karena itu, jika ada seorang muslim, yang mungkin jatuh pada perbuatan bid'ah, maksiat atau berbagai macam kezaliman dan tidak melaksanakan ketaatan-ketaatan, lebih pantas lagi untuk dido'akan hidayah bagi mereka, wong mendo'akan hidayah bagi orang kafir saja dianjurkan, apatah lagi seorang muslim. Lebih-lebih lagi kalau itu orang tuanya, saudaranya atau pemimpinnya. 

Berdo'alah untuk orang lain hidayah atau  kebaikan, tanpa sepengetahuannya, agar diaminkan oleh para malaikat dan mendapatkan kebaikan yang serupa. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ، إِلاَّ قَالَ الْمَلَكُ: وَلَكَ بِمِثْلٍ.

"Tidaklah seorang hamba Muslim berdo'a untuk saudaranya dalam keadaan ghaib (tidak ada bersamanya) melainkan malaikat akan berkata, 'Dan kamu mendapatkan (kebaikan) semisalnya'." (HR. Muslim). 

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ، عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ، كُلَّمَا دَعَا لأَخِيْهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِيْنَ، وَلَكَ بِمِثْلٍ.

"Do'a seorang Muslim untuk saudaranya dalam keadaan ghaib (tidak ada bersamanya) adalah mustajab (dikabulkan), di samping kepalanya terdapat seorang malaikat yang ditugaskan, setiap dia mendo'akan saudaranya dengan kebaikan, maka malaikat yang ditugaskan terhadapnya tersebut mengucapkan, 'Amin (ya Allah kabulkanlah) dan kamu mendapatkan (kebaikan) semisalnya'."  (HR. Muslim). 


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0hsErD9RezyFsqk84ipbyokuvNS3q2JNSHnN2WkSsPw7vRhWUKCmyHMhoJAHeJP5jl&id=100009878282155

AFM

https://abufadhelmajalengka.blogspot.com/2022/11/mendo'akan-hidayah-kebaikan.html

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive