(1). Dari Husain al-Ju'afi berkata :
أتى رجل قبرا محفورا، فاطلع في اللحد، فبكى بكاء شديدا، واشتد بكاؤه. قال : والله انت بيتي حقا، والله لئن استطعت لأعمرنك
"Seseorang mendatangi kuburan yang berlubang, lantas dia mengamati liang lahat, lalu dia menangis tersedu-sedu dan terus menangis, kemudian berkata : "Demi Allah, engkaulah rumahku yang sesungguhnya. Demi Allah, seandainya aku mampu, maka aku akan (berusaha) memakmurkanmu" (Rihlah ilaa ad-Daaril Aakhirah hal 167)
نظر ابن مطيع ذات يوم إلى داره فأعجبه حسنها، ثم بكى فقال : والله لولا الموت لكنت بك مسرورا، و لولا ما نصير إليه من ضيق القبور لقرت بالدنيا أعيننا، ثم بكى بكاء شديدا حتى ارتفع صوته
(2). "Suatu hari Ibnu Muthii ' melihat ke rumahnya, ia kagum akan keindahannya, kemudian ia menangis seraya berkata : "Demi Allah, sekiranya bukanlah karena (adanya) kematian, niscaya aku gembira karenamu, dan sekiranya bukan karena tempat yang akan kita tuju nanti berupa kuburan yang sempit, niscaya dunia ini menjadi penghibur hati kita. Kemudian ia pun menangis tersedu-sedu sampai suara tangisnya meninggi" (Rihlah ilaa ad-Daaril Aakhirah hal 120)
Saudaraku, jika sudah berada di kubur, lantas dimanakah harta dan rumah yang telah di-bangga2kan di dunia !?? Tempat tinggal jasadmu itu di liang lahadmu yang berukuran kecil, dan yang bermanfaat di sana hanyalah iman & amal shalih, maka mengapakah engkau lalai dari kehidupan negeri akhirat yang kekal dan abadi...!??
✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar
Instagram : @najmiumar_official
Youtube : najmi umar official
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.
