Akan kau lewati masa dimana orang tuamu beranjak sepuh (tua), lemah, sakit dan tidak berdaya di atas tempat tidur. Kau harus mengganti popok dewasanya karena sudah tiada daya bagi mereka ke kamar mandi sendiri.
Hari-harimu akan diisi dengan kamar tidur beliau yang berbau karena air seni dan kotoran, makanan yang mungkin berceceran diatas ranjang dan segenap bau tidak nyaman lainya.
Saat itu orang tuamu mulai kembali ke pikiran anak-anak, hatinya mulai rapuh, air matanya sering jatuh dan sedikit saja dirimu dan istrimu bersuara keras di dapur bagai bentakan yang membuatnya dia menangis.
Allah berfirman dalam Surat Yasin Ayat 68:
وَمَن نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى ٱلْخَلْقِ ۖ أَفَلَا يَعْقِلُونَ
"Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?"
Allah juga berfirman dalam Surat Ar-Rum Ayat 54:
۞ ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۖ وَهُوَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْقَدِيرُ
"Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa"
Juga firman Allah dalam Surat An-Nahl Ayat 70:
وَٱللَّهُ خَلَقَكُمْ ثُمَّ يَتَوَفَّىٰكُمْ ۚ وَمِنكُم مَّن يُرَدُّ إِلَىٰٓ أَرْذَلِ ٱلْعُمُرِ لِكَىْ لَا يَعْلَمَ بَعْدَ عِلْمٍ شَيْـًٔا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ قَدِيرٌ
"Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa".
Wahai anak dari seorang ibu yang dulu pernah dengan senyum ikhlas membersihkan kotoranmu dan memandikan tubuh baumu, wahai anak dari seorang Ayah yang dulu pernah berjuang keras peras keringat banting tulang demi menafkahi dan menegakkan tulang punggungmu.
Ingatlah sebuah perintah dari Allah sang maha raja semesta bahwa kewajiban berbakti kepada keduanya telah disandingkan dengan perintah untuk tidak berbuat syirik kepadanya.
Allah Ta’ala berfirman,
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra’: 23)
Semoga Allah Ta'ala memberi Taufik bagi kita semua dan dihindarkan dari sifat durhaka kepada orang tua kita.
✒ Ditulis oleh, Ustadz Faisol Abu Hamzah
(Pengajar Ma'had Ibnu Utsaimin & ZIIS Lumajang)
🌐 https://www.almakna.com/2022/09/jika-allah-panjangkan-usiamu.html
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.
