Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Monday, January 23, 2023

Kaidah antara Amal Ikhlas dan Riya

Kaidah antara Amal Ikhlas dan Riya
Bismillah...

Beberapa point yang semoga memberi faedah untuk pembacanya:

[1] Tanda amalan pelaku keikhlasan: [استواء أعمال العبد في الظاهر والباطن] 

"Samanya amalan seorang hamba dalam zahir dan juga batinnya."

Bukan berarti ia harus menyembunyikan segala amalan baik; namun berarti ketika dalam kesendirian ia beramal sekadar sama dengan ketika ia dalam keramaian. ATAU, amalan anggota tubuhnya sesuai dengan hatinya.

[2] Tanda amalan pelaku riya: [أن يكون ظاهره خيراً من باطنه]

"Zahirnya lebih bagus dibanding batinnya."

Seperti ia melakukan amalan bagus secara zahir diperbagus di depan manusia; namun sebenarnya hatinya tak menghendaki bagusnya itu untuk Allah; melainkan untuk pandangan bagus manusia. Dan ini sangat sulit.

Namun bukan berarti kita dilarang memperbagus amalan zahir. Hanya di sini ada penekanan bagi hati untuk senantiasa melaraskan bagusnya hati dengan amalan zahir.

[3] Memperhatikan keikhlasan dan meneliti hati sendiri BUKAN berarti kita harus menghabiskan waktu dan menyiksa diri dengan melayani waswas dan bisikan: 'Kamu belum ikhlas! Amalanmu itu berbau riya!' No. Tetaplah beramal. Karena waswas seperti ini adalah jalur yang ditempuh setan ketika hamba Allah ingin beramal saleh secara zahir.

[4] Ingat kaedah ini: [ليس علاج الرياء ترك العمل]

"Meninggalkan amalan takkan obati riya"

Tetapi membunuh riya adalah dengan cara menatar niat kembali, menguatkan azam dan bahkan memperbanyak amal. Dan jika ini dilakukan, setan telah terkalahkan.


✒  Ditulis oleh : Ustadz Hasan al Jaizy


📲 🖥💻🌐

Web : www.hasanaljaizy.com

IG : @hasanaljaizyofficial

FB : Hasan Al Jaizy

Youtube : Hasan Al Jaizy

====================

Allah Ta’ala berfirman,

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah [2]: 274)

Allah ‘Azza wa Jalla juga berfirman:

إِن تُبْدُواْ الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لُّكُمْ

Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu” (QS. Al Baqarah: 271).

Sahl bin Abdillah At-Tusturi pernah berkata,

لاَ يَعْرِفُ الرِّيَاءَ إِلاَّ مُخْلِصٌ، وَلاَ النِّفَاقَ إِلاَّ مُؤْمِنٌ، وَلاَ الْجَهْلَ إِلاَّ عَالِمٌ، وَلاَ الْمَعْصِيَةَ إِلاَّ مُطِيْعٌ

Tidaklah mengetahui Riya’ kecuali orang yang ikhlas, tidak mengetahui kemunafikan kecuali orang mukmin, tidak mengetahui kejahilan kecuali orang yang ‘alim, dan tidak mengetahui kemaksiatan kecuali orang yang ta’at” (Syu’ab Al-Iiman karya Al-Baihaqi 1/188 no 6480)

Al Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata,

تَرْكُ الْعَمَلِ لِأَجْلِ النَّاسِ رِيَاءٌ وَالْعَمَلُ لِأَجْلِ النَّاسِ شِرْكٌ

Meninggalkan amalan karena manusia termasuk riya’ dan beramal karena manusia termasuk syirik.” (Majmu’atul Fatawa karya Ibnu Taimiyah, 23: 174).

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive