Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Wednesday, February 15, 2023

Kaidah Yang Ke 48

Kaidah-kaidah Dalam Islam
Bismillah...

๐Ÿ‘‰๐Ÿผ Pada asalnya syarat dalam akad dan perdamaian adalah boleh, kecuali bila syarat tersebut menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal.

Contoh syarat yang boleh:

โ—  Apabila si A menjual rumahnya ke B dan A meminta syarat untuk tinggal dahulu selama setahun di rumah tersebut dan B menyetujuinya.

Contoh lain (*):

โ—  Bila penjual berkata kepada pembeli: "Saya mau menjual mobil saya kepadamu seharga 200 juta (misalnya) dengan syarat kamu menggadaikan rumahmu kepadaku.."

Contoh syarat perdamaian yang boleh:

โ—  Bila seorang laki laki mempunyai dua istri, lalu dua istri tersebut berdamai dimana istri yang keduanya berkata, โ€œNggak apa-apa kamu tidak menafkahi aku asal jangan ceraikan aku..โ€

Syarat seperti ini diperbolehkan karena nafkah adalah hak istri. Di sini istri telah menggugurkan haknya.

Contoh yang tidak boleh:

โ—  Bila si A meminjamkan uang kepada B dengan syarat mengembalikan uang dengan tambahan sejumlah uang. Maka ini riba.

Dalil kaidah ini adalah hadits:

ู…ู† ุงุดุชุฑุท ุดุฑุทุง ู„ูŠุณ ููŠ ูƒุชุงุจ ุงู„ู„ู‡ ูู‡ูˆ ุจุงุทู„ ูˆ ุฅู† ูƒุงู† ู…ุงุฆุฉ ุดุฑุท

โ€œSiapa yang memberikan syarat yang tidak sesuai dengan kitabullah maka ia batil walaupun seratus syarat..โ€ (HR Bukhari dan Muslim).

Dan sabda Nabi shollallahu โ€˜alaihi wasallam yang artinya โ€œperdamaian dibolehkan dikalangan kaum muslimin, kecuali perdamaian menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal. Dan orang-orang Islam bergantung pada syarat-syarat mereka (yang telah disepakati), selain syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram..โ€ (HR. Ibnu Hibban dan At Tirmidzi).


Wallahu aโ€™lam ๐ŸŒด


Ditulis oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰


Dari kitab โ€œSyarah Mandzumah Ushul Fiqihโ€œ, yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al โ€™Utsaimin, ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰


TAMBAHAN :

(*) Pada akhir hayat Rosulullah shollallahu โ€˜alaihi wa sallam, beliau menggadaikan perisai beliau kepada orang Yahudi, karena beliau berutang kepadanya beberapa takar gandum.

ุนูŽู†ู’ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’: ุงูุดู’ุชูŽุฑูŽู‰ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽ ุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู…ูู†ู’ ูŠูŽู‡ููˆู’ุฏููŠู‘ู ุทูŽุนูŽุงู…ุงู‹ ู†ูŽุณููŠู’ุฆูŽุฉู‹ ูˆูŽุฑูŽู‡ู’ู†ูŽู‡ู‹ ุฏุฑุนูŽู‡ู

Dari โ€˜Aisyah rodhiyallahu โ€˜anha, ia mengisahkan, โ€œRosulullah shollallahu โ€˜alaihi wa sallam membeli bahan makanan (gandum) secara tidak tunai dari seorang Yahudi, dan beliau menggadaikan perisainya.โ€ (HR. Bukhari dan Muslim)

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. โ€œBarangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannyaโ€œ. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Related Posts:


Popular Posts

Blog Archive