Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Wednesday, March 8, 2023

Al-'Izz Ibnu Abdissalam Asy-Syafii Teladan Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Bismillah...

Al-Baji menceritakan tentang Syaikhnya yaitu Al-'Izz Ibnu Abdissalam Asy-Syafii (660 H) yang menasihati sultan Najmuddin Ayyub,

يا أيوب ما حجتك عند الله إذا قال لك ألم أبوئ لك ملك مصر ثم تبيح الخمور؟

"Wahai Ayyub apa yang menjadi hujjahmu kelak di hadapan Allah apabila Dia bertanya kepada engkau, "Bukankah Aku telah memberimu kerajaan Mesir lalu kenapa engkau melegalkan khamer?

فقال: هل جرى هذا؟ فقال: نعم الحانة الفلانية يباع فيها الخمور وغيرها من المنكرات وأنت تتقلب في نعمة هذه المملكة يناديه كذلك بأعلى صوته والعساكر واقفون

Sultan berkata, "Apakah itu sudah terjadi?

Syaikh menjawab, "Ya! kedai Fulan menjual khamer dan ada kemungkaran-kemungkaran yang lain sedang engkau bergelimang dengan nikmat kerajaan ini." Seraya mengucapkan dengan suara yang lantang, di lain sisi para pasukan sultan berdiri.

فقال: يا سيدي هذا أنا ما عملته هذا من زمان أبي، فقال: أنت من الذين يقولون إِنَّا وَجَدْنَا آبَاءنَا عَلَى أُمَّةٍ [الزخرف: 22] فرسم السلطان بإبطال تلك الحانة

Sultan berkata, "Wahai tuanku (yakni Syaikh), apa yang aku lakukan ini (dari kemungkaran itu) sudah ada sejak dulu dari zaman ayahku."

Maka Syaikh berkata, "Engkau termasuk orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya kami telah mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama." (Az-Zukhruf: 22). Mendengar teguran itu maka sultan memerintahkan kedai khamer tersebut dilenyapkan.

(Thabaqat Asy-Syafiiyyah 8/211, As-Subki)

Syaikh Syihabuddin Abu Syamah berkata tentang gurunya Al-'Izz Ibnu Abdissalam yang lantang mengingkari bid'ah, 

"Beliau adalah orang yang paling berhak menjadi khathib dan imam, beliau menghapus banyak bid'ah yang biasa dilakukan para khathib di atas mimbar seperti mengetukkan pedang dan beliau juga menghapus shalat Raghaib dan shalat malam nishfu Sya'ban dan beliau melarangnya."

Al-'Izz Ibnu Abdissalam ditanya : Berjabat tangan setelah sholat subuh dan ashar hukumnya mustahab atau tidak? Doa setelah salam dari seluruh sholat mustahab bagi imam atau tidak? Jika engkau berkata hukumnya mustahab maka (tatkala berdoa) sang imam balik mengahadap para makmum dan membelakangi kiblat atau tetap menghadap kiblat?…

Jawab : Berjabat tangan setelah sholat subuh dan ashar termasuk bid’ah kecuali bagi orang yang baru datang dan bertemu dengan orang yang dia berjabat tangan dengannya sebelum sholat, karena berjabat tangan disyari’atkan tatkala datang.

Setelah sholat Nabi berdzikir dengan dzikir-dzikir yang disyari’atkan dan beristighfar tiga kali kemudian beliau berpaling (pergi)… dan kebaikan seluruhnya pada mengikuti Nabi. Imam As-Syafi’i suka agar imam berpaling setelah salam. Dan tidak disunnahkan mengangkat tangan tatkala qunut sebagaimana tidak disyari’atkan mengangkat tangan tatkala berdoa di saat membaca surat al-Fatihah dan juga tatkala doa diantara dua sujud…

Dan tidaklah mengusap wajah setelah doa kecuai orang jahil. Dan tidaklah sah bersholawat kepada Nabi tatkala qunut, dan tidak semestinya ditambah sedikitpun atau dikurangi atas apa yang dikerjakan Rasulullah tatkala qunut” (Al-Fataawaa karya Imam Al-‘Izz bin Abdis Salaam hal 46-47)

Baca juga: https://firanda.com/613-ulama-syafi-iyah-mengingkari-bid-ah.html 

https://firanda.com/203-syubhat-syubhat-para-pendukung-bidah-hasanah.html


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid025xZ34Zfe43Ugn82SYnyVecxeRM1DNZbrmkQ2qLU8HP3cX8xWrw6LJCo17weXZhQXl&id=100001764454087


https://t.me/manhajulhaq

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive