Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Tuesday, March 7, 2023

Arogansi Putra Pejabat Itu Banyak Terjadi

Arogansi Putra Pejabat Itu Banyak Terjadi
Bismillah...

Arogansi putra ustadz, atau ulama' alias ahli agama juga nyata.

Masing masing merasa memiliki kekebalan hukum, berkat bekingan orang tua atau kerabatnya.

Dan kedua sikap itu tercela dalam Islam.

Bila anda benci dengan sikap arogan keluarga pejabat maka arogansi keluarga ahli agama juga layak dibenci, bahkan bisa jadi lebih buruk dibanding arogansi keluarga pejabat.

Karena itu, Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam murka besar sewaktu sahabat Usamah bin Zaid memberi pembelaan kepada seorang wanita dari Bani Makhzum salah satu suku Quraisy terkemuka, agar tidak dipotong tangannya walau ia telah terbukti mencuri atau menggelapkan perhiasan yang ia pinjam.

Beliau menegaskan bahwa peraturan dan hukum harus ditegakkan, tanpa ada pengecualian hanya berdasarkan adanya status nasab.

Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda:

أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِينَ قَبْلَكُمْ أَنَّهُمْ كَانُوا إِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الشَّرِيفُ تَرَكُوهُ وَإِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الضَّعِيفُ أَقَامُوا عَلَيْهِ الْحَدَّ وَايْمُ اللَّهِ لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا 

"Wahai sekalian manusia, yang menyebabkan orang-orang sebelum kalian menjadi binasa adalah sikap mereka pilih kasih dalam menjalan hukum. Bila orang-orang terpandang dari mereka mencuri, mereka membiarkannya (tidak menghukuminya). Sementara jika rakyat jelata yang mencuri, mereka menegakkan hukumanan atasnya. Demi Allah, sekiranya Fatimah binti Muhammad mencuri, sungguh aku potong tangannya." (HR Muslim)

Di berbagai lembaga pendidikan dan masyarakat ada sikap sikap pilih kasih kepada putra pemuka agama atau kerabatnya.

Sikap semacam ini tentu menyimpang, dan lebih parah lagi bila pilih kasih semisal ini terjadi di lembaga pendidikan agama.

Seorang pemuka agama, sepatutnya menjadi contoh dalam menegakkan kedisiplinan dan peraturan dengan menerapkan berbagai aturan kepada keluarganya sendiri. Dengan demikian seluruh santri dan masyarakat mendapat keteladanan baik dalam menegakkan hukum dan keadilan.

Bila sikap pilih kasih sangatlah buruk bila dilakukan oleh pembesar atau pejabat dalam urusan dunia, maka pembesar dalam urusan agama lebih buruk dan tercela bila melakukannya.

Ya Allah lindungilah kami dari sikap sikap tercela semisal ini, Amiin.

Kawan, yuk kita bersama mempelajari dan membaca sejarah ketegasan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat-Nya dalam menegakkan keadilan dan kedisiplinan termasuk kepada keluarga kita sendiri. Di mana lagi kau bukan di sini: https://pmb.stdiis.ac.id/


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02jcY4xHDXkQ5uFkstbx6jEnse2dCqgUABQSiAnkYXxhNRisTe2ngaCaWPKvJYPw7Hl&id=100044302190144

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive